Stop Marah-Marah! Begini Dampak Buruk Sering Memarahi Anak

Ada banyak dampak buruk sering memarahi anak yang wajib orang tua tahu sebelum terlambat. Apa saja?

Ketika anak melakukan kesalahan, seringkali orang tua tanpa sadar kelepasan dan akhir memarahi hingga membentak anak-anaknya.  Padahal ada banyak dampak buruk sering memarahi anak yang wajib orang tua tahu sebelum terlambat.

Merasa kesal dengan berbagai tingkah anak-anak yang semakin hari semakin banyak memang hal yang wajar. Tapi jangan buru-buru emosi dan marah-marah. Nah, agar kamu terhindar dari dampak buruk emosi pada buah hati, yuk kenali dampak buruk kalau kamu terlalu sering memarahi anak berikut ini:

1. Penakut dan Tidak Percaya Diri

Mengutip laman Alodokter, anak-anak yang sering dimarahi umumnya tumbuh menjadi anak yang penakut dan tidak percaya diri. Sebab, mereka selalu merasa bahwa apa yang mereka lakukan selalu salah. Anak-anak jadi takut melangkah karena takut disalahkan sehingga selalu sulit, bahkan tak mampu mengambil keputusan dalam hidupnya. Padahal, kepercayaan diri dan kemampuan decision-making adalah salah satu kunci sukses meraih tujuan.

2. Perkembangan Otak Anak Terganggu

Dampak Buruk Sering Memarahi Anak (via Urban Jabar)

Selain anak menjadi tidak percaya, anak-anak yang sering dimarahi juga akan terganggu perkembangan oraknya. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa perkembangan otak anak yang sering dimarahi lebih terhambat dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran rata-rata.

Bagian otak yang terganggu adalah bagian yang memproses suara dan bahasa. Bagian ini menjadi tumpul karena terlalu banyak mencerna informasi negatif, seperti amarah orang tua yang dihadapinya secara intens.

3. Mengalami Depresi

Dampak Buruk Sering Memarahi Anak (via CNN Indonesia)

Pada tingkat yang lebih parah, terlalu sering memarahi anak juga bisa menyebabkan anak mengalami depresi. Sebab ketika dimarahi anak akan patuh atas dasar ketakutan. Selain itu, mereka juga merasa tidak berharga, sedih, kecewa, dan hatinya terluka.

Jika terus dipendam, lama-kelamaan anak bisa mengalami depresi. Bahkan anak bisa merusak dirinya sendiri sebagai bentuk pelampiasan emosi yang selama ini dia pendiam. Jadi jangan heran jika banyak anak-anak yang mengalami kekerasan biasanya tumbuh menjadi berandalan atau suka membuat onar.

4. Menjadi Sosok Pemarah

Dampak Buruk Sering Memarahi Anak (via CNN Indonesia)

Anak-anak adalah peniru yang ulung, Ketika dia melihat orang tuanya selalu memarahinya, maka tidak menutup kemungkinan dia juga akan menjadi sosok pemarah di kemudian hari. Mereka berpikir bahwa marah atau membentak adalah respon normal saat menghadapi masalah.

Wah, ternyata cukup mengerikan ya dampak buruk sering memarahi anak. Jadi mulai sekarang, stop marah-marah. Tarik napas, kendalikan emosi agar anak juga bisa menirukan hal-hal baik dari orang tuanya. Mungkin tidak selalu mudah, namun ingatlah bahwa apa yang kamu lakukan hari ini bisa berdampak besar pada masa depan buah hati.

Dampak Buruk Sering Memarahi Anak (via The Asian Parent)