Harga Pertamax resmi naik dari awalnya Rp13.300 kini menjadi Rp14.000 per liter. Kenaikan harga BBM ini diumumkan secara resmi oleh PT Pertamina (Persero) dan berlaku mulai Minggu (1/10/2023). Sejumlah produk Pertamax lain juga mengalami kenaikan, sesuai dengan harga rata-rata MOPS pada periode 25 Agustus hingga 24 September serta pengaruh nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS.
"Untuk harga Pertamax akan disesuaikan menjadi Rp 14 ribu per liter, Pertamax Green 95 menjadi Rp 16 ribu per liter, Pertamax Turbo ada penyesuaian harga menjadi Rp 16.600 per liter, Dexlite menjadi Rp 17.200 per liter, dan Pertamina Dex menjadi Rp 17.900 per liter," ucap Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam keterangan resmi.
Perubahan harga ini diprediksi akan memicu peralihan dari Pertamax ke Pertalite. Padahal, perlu diketahui bahwa pergantian jenis bahan bakar adalah keputusan yang membawa dampak besar di kemudian hari, sehingga perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Untuk kamu yang merencanakan beralih dari Pertamax ke Pertalite, berikut beberapa efeknya:
1. Memicu Knocking pada Mesin
Salah satu efek yang sering terjadi saat mengganti Pertamax ke Pertalite adalah munculnya knocking pada mesin. Knocking adalah suara ketukan yang disebabkan oleh detik detonasi yang tidak tepat dalam ruang bakar mesin. Hal ini bisa terjadi karena Pertalite memiliki angka oktan yang lebih rendah dibandingkan Pertamax, dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan mesin.
2. Memicu Munculnya Kerak/Residu
Efek Berganti BBM Jika Harga Pertamax Naik (via Carmudi)
Selain menimbulkan knocking, penggunaan Pertalite cenderung meninggalkan lebih banyak residu atau kerak di dalam mesin. Ini dapat mengakibatkan penurunan kinerja mesin dan memerlukan perawatan yang lebih sering untuk membersihkan kerak tersebut. Beberapa dampaknya antara lain adalah tarikan kendaraan yang tidak tepat, mesin susah hidup, dan berbagai masalah lainnya.
3. Berpengaruh pada Kompresi Mesin
Efek Berganti BBM Jika Harga Pertamax Naik (via Kompas)
Pertalite memiliki angka oktan yang lebih rendah daripada Pertamax, yang dapat memengaruhi kompresi mesin. Penurunan kompresi dapat mengakibatkan performa kendaraan yang kurang optimal.
4. Kerusakan dalam Jangka Panjang
Efek Berganti BBM Jika Harga Pertamax Naik (via Kompasiana)
Penggunaan Pertalite secara berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang. Ini termasuk kerusakan pada komponen mesin seperti klep dan piston, yang akhirnya dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang tinggi.
Sebelum memutuskan untuk mengganti jenis bahan bakar, pertimbangkan perbedaan dalam angka oktan dan efeknya pada mesin kendaraan. Konsultasikan dengan produsen atau mekanik terkait spesifikasi yang sesuai dengan kendaraan.
Pergantian jenis bahan bakar yang tidak tepat dapat berdampak negatif pada mesin dalam jangka panjang. Jadi, walau harga Pertamax naik, jangan gegabah ganti BBM jika tak mau menyesal kemudian.
Efek Berganti BBM Jika Harga Pertamax Naik (via ACA Asuransi)