Banyak orang awam menganggap antibiotik sebagai obat dewa. Karena obat ini dirasa bisa cepat menyembuhkan penyakit, sehingga sering dikonsumsi sembarangan. Padahal, kenyataannya tak sesederhana itu.
Faktanya, penggunaan antibiotik di saat tidak diperlukan bisa berdampak buruk. Antibiotik adalah salah satu kemajuan besar dalam kedokteran. Tetapi meresepkannya secara berlebihan telah menyebabkan bakteri resisten (bakteri yang lebih sulit diobati).
Beberapa kuman yang dulunya sangat responsif terhadap antibiotik menjadi semakin kebal. Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius, seperti infeksi pneumokokus (pneumonia, infeksi telinga, infeksi sinus, dan meningitis), infeksi kulit, dan TBC.
Beberapa merek antibiotik (riau.antaranews.com)
# Apa Fungsi Antibiotik?
Sebelum mengetahui fungsi antibiotik. Kalian perlu tahu dulu bahwa ada dua jenis utama kuman yang dapat membuat orang sakit adalah bakteri dan virus. Mereka dapat menyebabkan penyakit dengan gejala yang sama, tetapi mereka berkembang biak dan menyebarkan penyakit secara berbeda:
1. Bakteri adalah organisme hidup yang ada sebagai sel tunggal. Bakteri ada di mana-mana dan kebanyakan tidak menyebabkan bahaya, malah bermanfaat. Tetapi beberapa bakteri berbahaya dan menyebabkan penyakit dengan menyerang tubuh, berkembang biak, dan mengganggu proses normal tubuh.
Antibiotik bekerja melawan bakteri karena mereka membunuh organisme hidup ini dengan menghentikan pertumbuhan dan reproduksi mereka.
2. Virus, di sisi lain, tidak hidup. Virus tumbuh dan berkembang biak hanya setelah mereka menyerang sel hidup lainnya. Sistem kekebalan tubuh dapat melawan beberapa virus sebelum menyebabkan penyakit, tetapi yang lain (seperti pilek) harus berjalan dengan sendirinya. Antibiotik tidak bekerja melawan virus.
Bentuk bakteri penyebab infeksi (republika.co.id)
Bentuk virus (bbc.com)
# Apa yang Terjadi Ketika Antibiotik Digunakan Secara Berlebihan?
Mengkonsumsi antibiotik untuk pilek dan penyakit virus lainnya tidak akan berhasil — dan itu dapat menciptakan bakteri yang lebih sulit untuk dibunuh.
Meminum antibiotik terlalu sering atau untuk alasan yang salah dapat mengubah bakteri sedemikian rupa sehingga antibiotik tidak bekerja melawan mereka. Ini disebut resistensi bakteri atau resistensi antibiotik. Beberapa bakteri bisa menjadi resisten bahkan terhadap antibiotik paling kuat sekalipun.
Resistensi antibiotik adalah masalah yang berkembang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutnya sebagai "salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling mendesak di dunia." Ini terutama menjadi perhatian di negara-negara berpenghasilan rendah dan berkembang. Hal ini karena:
Penyedia layanan kesehatan di sana sering kekurangan alat diagnostik yang cepat dan membantu yang dapat mengidentifikasi penyakit mana yang disebabkan oleh bakteri dan mana yang tidak.
Banyak daerah baru-baru ini mendapat akses luas ke antibiotik.
Kurangnya air bersih, sanitasi yang buruk, dan program vaksin yang terbatas berkontribusi pada infeksi dan penyakit yang diresepkan antibiotik.
Jadi, mulai sekarang jangan suka asal minum antibiotik ya.
Kamu juga tak boleh memaksa dokter untuk meresepkan antibiotik, atau, asal menerima resep antibiotik dari dokter. Pastikan dulu kamu terinfeksi bakteri jika harus diresepkan antibiotik. Kalaupun sudah pasti terinfeksi bakteri dan sudah diresepkan antibiotik, minum antibiotik itu sampai habis sesuai resep dokter ya!
Semoga artikel ini bermanfaat!