Mitos tentang kehamilan adalah keyakinan yang telah berkembang dalam masyarakat selama berabad-abad, sering kali tanpa dasar ilmiah yang kuat. Terlepas dari kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi medis, mitos-mitos ini masih sering memengaruhi pandangan dan perilaku ibu hamil. Nah, agar tidak tersesat oleh mitos yang justru dapat berakibat buruk pada ibu dan bayi, mari ungkap kebenaran di balik beberapa mitos paling umum tentang kehamilan berikut ini:
1. Mitos: Bentuk Perut Menunjukkan Jenis Kelamin Bayi
Ada anggapan bahwa bentuk perut seorang ibu hamil dapat mengindikasikan jenis kelamin bayi yang dikandungnya. Mitos ini mengatakan bahwa jika perut melengkung ke depan, bayi itu laki-laki, sedangkan jika perut melengkung ke samping, bayi itu perempuan. Namun, ini murni hanya mitos. Bentuk perut dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk postur tubuh ibu dan posisi bayi dalam rahim.
2. Mitos: Ibu Hamil Dilarang Berolahraga
Mitos tentang Kehamilan (via Nakita)
Mitos tentang kehamilan lain yang salah kaprah adalah anggapan bahwa ibu hamil sebaiknya tidak berolahraga sama sekali. Padahal, sebaliknya, ibu hamil disarankan untuk tetap aktif selama kehamilan. Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists, beberapa jenis olahraga masih aman dan dianjurkan selama kehamilan, seperti berjalan kaki. Tentu saja, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program olahraga apa pun selama kehamilan.
3. Mitos: Makan Banyak Membuat Bayi Besar dan Sehat
Mitos tentang Kehamilan (via Ibupedia)
Banyak orang berpikir bahwa semakin banyak makan selama kehamilan, bayi juga akan semakin besar dan sehat. Namun, hal ini tidak selalu benar. Terlalu banyak makan bisa menyebabkan masalah seperti obesitas bayi atau diabetes gestasional pada ibu. Penting untuk memerhatikan asupan nutrisi dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
4. Mitos: Makan Pedas Membuat Bayi Lahir dengan Banyak Rambut
Mitos tentang Kehamilan (via SehatQ)
Salah satu mitos yang populer adalah bahwa makanan pedas selama kehamilan dapat menyebabkan bayi lahir dengan banyak rambut. Namun, ini hanyalah mitos belaka. Jumlah rambut bayi ditentukan oleh faktor genetik, bukan oleh jenis makanan yang dikonsumsi ibu.
5. Mitos: Seks Selama Kehamilan Merusak Bayi
Mitos tentang Kehamilan (via Mooimom)
Seringkali, orang merasa khawatir bahwa berhubungan seks selama kehamilan dapat merusak bayi atau bahkan menyebabkan keguguran. Faktanya, seks aman selama kehamilan normal, kecuali ada komplikasi medis tertentu. Meskipun begitu, konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum melakukan aktivitas seksual selama kehamilan.
Mitos tentang kehamilan dapat membingungkan dan menyesatkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari informasi yang akurat dan berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan selama kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi yang optimal. Jangan biarkan mitos-mitos ini membuatmu khawatir yang justru akan mengganggu kehamilan.
Mitos tentang Kehamilan (via Kehamilan Sehat)