Beberapa petugas kepolisan yang sedang berada di Pos PJR Jatim 8 Suramadu terkejut saat bertemu dengan seorang wanita bernama Riska. Kala itu, Riska tak bisa berbicara dan hanya menggunakan bahasa isyarat.
Pihak polisi setempat sempat bingung dalam memahami apa yang disampaikan Riska. Namun ternyata, wanita yang dalam keadaan bisu dan tuli itu sedang berusaha mencari suaminya. Ia berjalan kaki dari Gresik ke Madura seorang diri.
Kanit PJR Jatim 8 Suramadu Ditlantas Polda Jatim AKP Farida Aryani menjelaskan jika kejadian itu terjadi pada Sabtu (16/9/2023) sore.
Tak lama, tibalah sebuah mobil pikap pengangkut sayur yang menurunkan seorang wanita sembari membawa beberapa barang.
"Anak itu minta tolong ke kita, dia tidak bisa bicara dan mendengar," kata Farida saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (17/9/2023).
Farida mengatakan jika wanita muda itu meminta secarik kertas dan menuliskan apa yang ia maksud.
Wanita bernama Riska Rahayu itu mengaku sedang mencari pria yang ternyata adalah suaminya sendiri. Ia mengatakan jika suaminya dianggap telah pulang ke rumah mertuanya di Bangkalan, Madura.
Tetapi ia malah tersesat dan tak bisa menemukan lokasi rumah mertuanya sehingga ia datang ke pos polisi PJR setelah diantarkan oleh supir pengangkut sayur.
Mantan Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Surabaya ini lantas membelikan makan dan minum sambil mengajak dia berkomunikasi. Seketika, Riska mengaku ingat dengan jalan menuju rumah mertuanya.
Seorang wanita bisu dan tuli jalan kaki dari Gresik ke Madura demi mencari suami (via detik)
Tetapi permintaannya sedikit aneh karena ia hanya bisa tahu jalan rumah mertuanya bila diantarkan dengan sepeda motor.
"Setelah makan dan minum, kita coba antar cari alamat mertua pakai mobil, tapi menolak, alasannya susah mengingat jalan. Lalu, dia minta naik motor saja biar gampang mengingatnya," sambung dia.
Polisi pun mengamini keinginan Riska. Lalu, mengantarkannya berkeliling mencari rumah orang tuanya.
Pihak polisi pun mengantarkan Riska untuk mencari rumah orang tuanya. Pencariannya pun memakan waktu hingga 3 jam. Tetapi hasilnya pun nihil.
Usai beristirahat, mereka lalu berhenti tepat di depan akses masuk perumahan mertuanya dan Riska pun sangat senang.
"Ternyata rumah mertuanya di Griya Abadi. Di Blok AL, sudah bertemu mertuanya tadi," ujarnya.
Polisi dengan 3 balok di pundaknya itu lantas berpesan kepada mertuanya agar hal serupa tak terulang kembali.
"Kata Riska, suaminya juga tunawicara dan tunarungu seperti dia, tinggalnya di Gresik. Dia pamitan nongkrong sebentar ke warkop, tapi ternyata lama. Kata Riska dia khawatir, dia juga kangen, mengira kalau suaminya pulang ke rumah mertuanya di Bangkalan. Makanya, dia inisiatif menyusul ke rumah mertuanya di Bangkalan dengan berjalan kaki dari Gresik sejak pukul 10.00 WIB tadi," tuturnya.
Kendati demikian, mertua Riska, Supriyanto dan Eri Munik Astuti mengaku bersyukur. Sebab, telah diantar oleh polisi hingga ke rumah, meski sempat kesulitan untuk berkomunikasi dan menunjukkan arah pulang.
"Terima kasih Pak, terima kasih banyak, sudah mengantarkan putri kami, dia dan suaminya kondisinya sama (tunarungu dan tunawicara)," tutupnya.
Seorang wanita bisu dan tuli jalan kaki dari Gresik ke Madura demi mencari suami (via detik)