Microsleep mengacu pada periode tidur yang berlangsung beberapa detik. Orang yang mengalami microsleep mungkin tertidur tanpa menyadarinya. Beberapa mungkin memiliki episode di tengah melakukan tugas penting.
Itu bisa terjadi di mana saja, seperti di tempat kerja, di sekolah, atau saat menonton TV. Episode microsleep juga bisa terjadi saat mengemudi atau mengoperasikan mesin, yang membuat kondisi ini berbahaya.
Microsleep dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi, termasuk:
1. Kantuk yang disebabkan oleh gangguan tidur seperti insomnia
2. Apnea tidur obstruktif
3. Narkolepsi
Plang peringatan bahaya microsleep di pinggir jalan (otosia.com)
# Gejala Microsleep dan Tanda Peringatan
Microsleep bisa sulit untuk diidentifikasi karena kamu mungkin tertidur saat matamu mulai tertutup. Gejala yang terkait dengan kondisi ini meliputi:
1. Tidak menanggapi informasi
2. Tatapan kosong
3. Menundukkan kepala
4. Mengalami sentakan tubuh tiba-tiba
5. Tidak dapat mengingat satu atau dua menit terakhir
6. Berkedip lambat
Tanda-tanda peringatan dari momen microsleep meliputi:
1. Ketidakmampuan untuk menjaga mata tetap terbuka
2. Menguap berlebihan
3. Tubuh tersentak
4. Terus berkedip untuk tetap terjaga
1 dari 5 orang dewasa yang kurang tidur biasanya akan mengalami hal-hal di bawah ini:
- mengantuk secara berlebihanan di siang hari
- sifat lekas marah
- penampilan buruk
- kelupaan
Selain itu, kurang tidur juga dikaitkan dengan:
- tekanan darah tinggi
- kegemukan
- serangan jantung
Microsleep saat berkendara bisa sangat berbahaya (makassar.terkini.id)
# Penyebab Microsleep
Kurang tidur merupakan faktor risiko terjadinya microsleep. Ini bisa terjadi jika kamu menderita insomnia, bekerja shift malam, atau tidak mendapatkan kualitas tidur yang cukup karena alasan lain. Kamu mungkin juga mengalami microsleep jika kamu memiliki gangguan tidur:
Dengan apnea tidur obstruktif, penyumbatan di saluran napas bagian atasmu mengganggu pernapasan saat tidur. Akibatnya, otakmu tidak menerima oksigen yang cukup selama tidur, yang dapat memicu kantuk di siang hari.
Penyebab pasti dari microsleep tidak sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini terjadi ketika bagian otak tertidur sementara bagian otak lainnya tetap terjaga.
Dalam sebuah studi 2011, para peneliti membuat tikus lab tetap terjaga untuk waktu yang lama. Mereka memasukkan probe ke dalam neuron yang mempengaruhi korteks motorik mereka saat menggunakan electroencephalogram (EEG) untuk merekam aktivitas listrik otak mereka.
Hasil EEG menunjukkan bahwa tikus yang kurang tidur benar-benar terjaga, meskipun beberapa area di otak mengalami tidur lokal. Temuan ini telah membuat para peneliti percaya bahwa manusia mungkin mengalami episode singkat tidur lokal di otak saat tampak terjaga.
Seseorang yang insomnia, bisa mengalami microsleep di jam-jam tertentu (boombastis.com)