Tahukah kamu bahwa ada banyak mitos tentang backpacker yang ternyata menyesatkan? Mengenakan ransel besar dan menjelajahi dunia menjadi impian banyak orang. Dalam hal ini, perjalanan backpacker sering kali dipandang sebagai petualangan yang penuh kebebasan dan tanpa batas.
Meski demikian, ada beberapa mitos tentang backpacker yang perlu diluruskan agar travelingmu menjadi lebih bermakna dan minim risiko. Walaupun hingga banyak orang masih percaya dan salah paham, namun tak ada salahnya kamu mulai memahami fakta sebenarnya agar perjalanan menjadi lebih aman dan lebih memuaskan. Berikut beberapa hal yang perlu diluruskan:
1. Backpacker Adalah Perjalanan dengan Budget Minim
Hal pertama yang harus diklarifikasi adalah persepsi bahwa backpacker adalah tentang perjalanan dengan budget minim. Sebenarnya, definisi sejati dari backpacker adalah tentang bagaimana mencari petualangan, pengalaman unik, dan kedekatan dengan budaya lokal. Dengan kata lain, inti dari backpacker bukan hanya tentang menghemat uang.
Terlalu terpaku pada pengeluaran dapat membuatmu melewatkan pengalaman berharga atau bahkan membuatmu merasa terbatas. Perjalanan ini seharusnya tentang menikmati dunia dengan bijaksana, bukan tentang menghitung setiap rupiah yang dihabiskan.
2. Tidak Butuh Rencana Perjalanan
Mitos tentang Backpacker (via Phinemo)
Bahkan ketika seseorang percaya bahwa inti dari backpacker adalah pengalaman berharga dan kenikmatan perjalanan, anggapan salah masih saja muncul. Banyak orang yang merasa tak perlu merencanakan perjalanan karena berharap hal menarik akan muncul di depan. Dan hal ini bisa menjadi awal dari sebuah kesalahan besar.
Meskipun backpacker sering menyukai fleksibilitas, perjalanan tanpa rencana bisa berisiko. Tanpa rencana, traveler mungkin merasa kebingungan, kehabisan waktu, atau bahkan terperangkap dalam situasi berbahaya. Sebelum berangkat, penting untuk merencanakan rute, akomodasi, dan aktivitas yang ingin kamu lakukan.
3. Perjalanan Backpacker Tidak Terikat Waktu
Mitos tentang Backpacker (via Pulau Tidung)
Dalam dunia traveling, muncul kepercayaan bahwa seorang backpacker harus memiliki banyak waktu luang untuk merasakan inti dari perjalanan. Bagaimanapun, ini adalah pemahaman yang keliru. Waktu adalah aset berharga, bahkan untuk seorang traveler backpacker.
Tanpa manajemen waktu yang baik, kamu bisa berakhir terlunta-lunta dan tidak bisa mengejar semua pengalaman yang diinginkan. Mempertimbangkan waktu dalam perencanaan perjalanan adalah kunci untuk menjadikan perjalanan lebih efektif dan memuaskan.
4. Tidak Ada Penjahat yang Mengincar Backpacker
Mitos tentang Backpacker (via JKTOne)
Pemahaman ini sangat berbahaya. Tidak peduli seberapa kamu berpakaian sederhana atau apa pun, semua traveler memiliki peluang yang sama untuk menjadi target penjahat jika mereka tidak menjaga diri dan barang-barang mereka dengan baik. Kewaspadaan adalah kunci. Jangan menarik perhatian dengan barang berharga yang berlebihan dan selalu jaga barang berharga dengan cermat.
5. Backpacker Tak Perlu Tempat Bagus untuk Disinggahi
Mitos tentang Backpacker (via Bank bjb)
Hal lain yang harus diluruskan adalah mitos bahwa backpacker tidak perlu mencari tempat bagus untuk dikunjungi. Mereka bisa tidur di lokasi seadanya, makan seadanya, dan mengunjungi lokasi yang tak menghabiskan banyak biaya. Namun hal ini jelas keliru besar!
Backpacker seperti siapa pun yang melakukan perjalanan harus memastikan bahwa mereka memiliki tempat yang nyaman untuk beristirahat dan lokasi menarik untuk dijelajahi. Para traveler backpacker tidak seharusnya bertindak layaknyai gelandangan yang tidur di tempat sembarangan. Mencari akomodasi yang aman dan lingkungan yang indah adalah bagian penting dari pengalaman perjalanan yang sukses.
Menghilangkan mitos tentang backpacker adalah langkah penting menuju perjalanan yang lebih aman dan lebih memuaskan. Ini akan membantu memahami bahwa backpacker sejati adalah mereka yang mencari petualangan dan pengalaman berharga, bukan hanya yang mencari hemat uang.
Mitos tentang Backpacker (via Travel Blog BookingToGo)