Aaminah Abdrabboh yang berusia 12 tahun baru-baru ini membuat sejarah dengan menjadi wanita berhijab pertama yang memenangkan emas di Turnamen Pan Kids International Brazilian Jiu-Jitsu Federation (IBJJF).
Turnamen berlangsung di Kissimmee, Florida dari 21 Juli hingga 23 Juli dan merupakan turnamen Jiu-Jitsu anak-anak terbesar di dunia. Dengan 2.700 pesaing, anak-anak di seluruh dunia memiliki kesempatan untuk menampilkan keahlian mereka dan memperebutkan emas di antara para pesaing mereka di setiap divisi.
# Mulai Jiu Jitsu dari Usia 7 Tahun
Abdrabboh, penduduk asli Dearborn, memulai Jiu-Jitsu pada usia 7 tahun. Ia berlatih di Metro Jiu-Jitsu di Southgate dilatih oleh beberapa anggota keluarganya sendiri. Ayahnya, Mohammad Abdrabboh, adalah sabuk hitam tingkat pertama, dan saudara laki-lakinya, Jibril, pelatih kepala, adalah sabuk coklat. Ia juga mengatakan adiknya Nuzmeya juga menjadi salah satu pelatih bersama Farris Abuwandi dan Jimmy Park yang merupakan sabuk ungu.
Aaminah Abdrabboh peraih medali emas di turnamen dunia (farah.id)
Abdrabboh mengatakan kepada The Arab American News betapa senangnya dia mengetahui dia secara aktif membuat sejarah dan menginspirasi gadis Muslim lainnya untuk memulai perjalanan Jiu-Jitsu mereka sendiri. Pencapaian ini membuka jalan bagi wanita Muslim lainnya untuk mendobrak hambatan dan melawan persepsi masyarakat yang menganggap hijab sebagai sesuatu yang membatasi.
“Saya merasa sangat senang karena beberapa wanita hampir 10 tahun yang lalu dilarang berkompetisi untuk Jiu-Jitsu,” katanya. “Saya tahu ini menunjukkan kepada semua orang bahwa hijab tidak menghentikan kami para gadis untuk mencapai tujuan kami, alhamdulillah. Pan Kids adalah turnamen anak-anak terbesar di dunia. Anak-anak datang dari seluruh dunia untuk berkompetisi, jadi rasanya menyenangkan.”
Aaminah Abdrabboh saat bertanding jiu jitsu (arabamericannews.com)
# Kekuatan Ketekunan dalam Mengejar Cita-Cita
Abdrabboh juga mengungkapkan bagaimana hebatnya kekuatan ketekunan dalam mengejar tujuan.
“Itu membuat saya bahagia karena gadis-gadis kecil dapat melihat bahwa tidak mudah untuk menang, namun jika Anda terus mencoba Anda akan mencapainya,” katanya.
“Ini juga menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk melarang hijab di Jiu-Jitsu karena lihat saya, hal itu tidak menghentikan saya.”
Abdrabboh memang dikenal melakukan latihan Jiu-Jitsunya dengan tekun dan fokus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Selama tahun ajaran, pelatihannya terdiri dari sesi dua jam lima hari seminggu. Sepanjang musim panas, pelatihannya menjadi lebih sering. Untuk mengantisipasi Turnamen Pan Kids IBJJF, katanya, para pelatihnya menyiapkan kamp pelatihan khusus untuk kompetisi tersebut, sehingga dia bisa berlatih tujuh hari seminggu, terkadang dengan empat jam latihan dalam satu hari.
Dia mengatakan dua saudara perempuannya, Nuzmeya, 18, dan Rayyan, 15, telah menjadi inspirasi baginya dalam perjalanan melalui Jiu-Jitsu.
Aaminah Abdrabboh saat berlatih Jiu Jitsu (foxdetroit.com)