Menurut sejarahnya, Puncak Everest mendapatkan namanya berdasarkan nama dari seorang geografer asal Britania Raya, Sir George Everest. Sedangkan Gunung Kilimanjaro di Afrika berasal dari bahasa lokal yang berarti Gunung Dewa Salju.
Kini, nama-nama dari gunung di atas sudah menjadi pengetahuan umum. Namun, pernah ada satu masa di mana setiap orang dan negara memberi nama sendiri untuk gunung yang mereka temui.
Dan kamu sendiri, pernahkah menanyakan muasal penamaaan gunung itu? Bagaimana bisa satu gunung diberi nama demikian. Bagaimana caranya lalu sosialisasinya sehingga masyarakat di seluruh dunia tahu, kalo puncak tertinggi di dunia adalah Puncak Everest. Penasaran? Simak, cuy.
Pada mulanya, gunung punya banyak nama
Sebelum negara dan birokrasi mulai ditentukan, gunung punya banyak nama, lho. Tergantung siapa yang menguasai wilayah itu.
Nama gunung (hellosehat.com)
Sebagai contoh, puncak tertinggi di Amerika Utara. Dulunya, masyarakat setempat menyebutnya sebagai Denali. Artinya 'tinggi' menurut bahasa setempat.
Saat Rusia menguasai daerah itu, namanya pun diubah menjadi Bolshaya Gora. Setelah itu, seorang petualang bernama Frank Densmore menjadi orang pertama yang menaklukan puncak gunung ini. Lalu ganti nama lagi menjadi Puncak Densmore pada abad 19.
Nama gunung (jalan2kejepang.com)
Tahun 1896, seorang pemburu emas menamai puncak itu berdasarkan tokoh politik dari Ohio. Puncak itu pun berubah lagi namanya menjadi Gunung McKinley yang tercatat sampai sekarang.
Hukum daratan dan penamaan peta
Bayangkan kalo setiap masyarakat, negara lalu orang yang berprestasi menaklukan satu wilayah memberi nama satu tempat. Tentunya, peta dunia akan berisi nama yang tumpang tindih. Atau, setiap negara memiliki satu nama sendiri atas satu daerah.
Gunung McKinley (pixabay.com)
Oleh karena itu, dengan kemunculan negara yang menetapkan batas dan wilayah, pemerintahan ini pun berhak untuk memberi nama atas satu tempat. Maka, kita pun mengenal Puncak McKinley sebagai puncak yang ada di Amerika Serikat. Atau Gunung Merapi sebagai satu-satunya gunung berapi aktif di dunia yang berada di Indonesia.
Semua itu bermula dari masyarakat. Mereka memberi nama atas segala sesuatu, untuk membedakan dan menandai satu tempat. Setelah itu, saat kemunculan negara, daerah-daerah asing pun dinamai agar mudah ditandai.
Gunung McKinley (pixabay.com)