Hubungan terlarang yang menimbulkan peristiwa mengenaskan kembali terjadi. Kali ini, hubungan tersebut terjadi antara suster dan pasien yang dirawatnya. Peristiwa ini diketahui terjadi di kota Wrexham, Inggris.
Sejoli itu pertama kali bertemu di sebuah rumah sakit, di mana sang pria jatuh sakit dan dirawat oleh sang suster. Dari pertemuan inilah, benih cinta muncul di antara mereka. Keduanya pun menjalin hubungan.
Setelah berpacaran cukup lama, sang perawat baru mengetahui kalau dia hanyalah selingkuhan. Pasien yang dirawatnya itu ternyata sudah punya pasangan. Meski begitu, dia justru tidak peduli dan tetap melanjutkan hubungan.
Perselingkuhan itu pun berjalan selama sekitar satu tahun sampai akhirnya terjadi peristiwa mengejutkan. Di mana, pasien tersebut ditemukan meninggal dunia di parkiran rumah sakit tempat sang perawat bekerja.
Setelah diperiksa, pasien itu dilaporkan tewas karena serangan jantung. Sebelum meninggal, sang pasien dan perawat selingkuhannya itu ternyata baru saja melakukan hubungan intim. Perawat itu pun langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Imbas dari kejadian ini, perawat itu harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kepada polisi, perawat itu mengaku bertemu dengan pasien itu setelah saling bertukar pesan. Saat itu, sang kekasih mengatakan sedang tidak enak badan.
Ilustrasi Perawat Dan Pasien (Kerala Kaumudi)
Akhirnya, mereka menghabiskan waktu selama 30-45 menit di mobil hanya untuk berbicara. Setelah berbincang, keduanya lalu berhubungan badan di dalam mobil yang terparkir di parkiran rumah sakit tempat kerja sang perawat.
Tak lama setelahnya, sang kekasih tidak sadarkan diri. Perawat itu sempat berupaya menghubungi rekan kerjanya untuk memanggil ambulans. Sayangnya, usaha mereka tidak berhasil menyelamatkan nyawa sang pasien.
Perawat itu pun panik melihat kekasihnya meninggal setelah berhubungan dengannya. Dia hanya bisa terdiam dan menangis. Setelah kasus ini terungkap, perawat itu dipecat dari rumah sakit tempatnya bekerja karena dianggap tidak profesional.
Sosok Sang Perawat Yang Selingkuh Sama Pasien (New York Post)