Terowongan Ijo merupakan salah satu terowongan kereta api yang ada di Jawa Tengah, tepatnya di Desa Bumiagung, Kebumen. Terowongan ini terdiri dari dua jenis yakni terowongan lama dan terowongan baru. Kini terowongan lama sudah tidak digunakan lagi sebagai lintasan kereta api dari arah Purwokerto menuju Yogyakarta dan sebaliknya.
Terowongan ini dibuat dengan membelah perbukitan dengan panjang sekitar 580 meter. Terowongan Ijo menjadi salah satu terowongan kereta terpanjang yang ada di Pulau Jawa saat ini Terowongan Ijo dibangun pada tahun 1885-1886 pada zaman kolonial Belanda.
Sementara Terowongan Ijo baru berada di sebelah utara terowongan yang lama. Terowongan ini memiliki desain bangunan yang lebih modern dibandingkan terowongan yang lama. Selain itu terowongan yang baru bisa dilewati dua kereta api sekaligus atau double track, sementara terowongan lama hanya bisa dilintasi satu kereta api saja.
Meski Terowongan Ijo yang lama sudah tidak lagi digunakan sebagai lintasan kereta api tetapi dijadikan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah. Terowongan Ijo disebut memiliki cerita mistis. Konon di dalam terowongan lama banyak arwah-arwah para pekerja terowongan yang meninggal dunia saat membuat proyek itu karena mengalami kerja paksa.
Sementara itu selain ada hantu pekerja, kabarnya terowongan tersebut sering muncul keranda terbang atau lampor. Banyak masinis kereta api yang melintas di malam hari sering melihat keranda terbang di sekitar terowongan atau tergeletak di tengah rel namun kemudian hilang seketika.
Sebenarnya selain Terowongan Ijo ada beberapa terowongan kereta api yang punya cerita seram. Misalnya Terowongan Sasaksaat yang menjadi salah satu terowongan kereta terpanjang di Indonesia. Terowongan ini ada di kawasan Padalarang, Jawa Barat.
Kisah Mistis Terowongan Ijo (Kereta Api Indonesia)
Terowongan Sasaksaat ada di kawasan Bandung Barat. Terowongan ini sampai sekarang masih digunakan kereta api dari Jakarta menuju Bandung dan sebaliknya. Pemandangan di sekitar terowongan ini sangat indah karena berada di dataran tinggi. Namun dibalik keindahan, terowongan ini cukup seram lho.
Sampai sekarang warga sekitar masih memberikan tumbal atau kurban kepada penghuni terowongan itu. Biasanya tumbal yang diberikan adalah seekor domba yang disembelih di dekat pintu terowongan. Persembahan gaib itu dilakukan agar arwah penunggu terowongan tidak menganggu warga sekitar dan kereta api yang lewat. Cerita seramnya gak kalah horor ya dengan Terowongan Ijo.
Kisah Mistis Terowongan Ijo (WIKA Beton)