Banjir Hujatan Karena Jual Burger Ayam Hampir Rp500 Ribu, Pemilik Restoran Bongkar Alasan Dibaliknya

Viral restoran di Australia banjir kritik karena menjual burger ayam seharga nyaris Rp500 ribu.

Belakangan netizen di forum online Reddit menyoroti sebuah restoran burger di Australia. Mereka mengkritik restoran tersebut karena harga burger ayamnya yang terlalu mahal. Bahkan harganya berbeda jauh jika makan langsung di tempat.

Dikutip dari Daily Mail UK, restoran yang dimaksud adalah Drasko's Hot Chicken. Restoran yang berlokasi di Mount Hawthorn, Perth, Australia itu membuat banyak pembeli terkejut dengan kenaikan harga burger ayam di sana.

Normalnya pembeli hanya perlu mengeluarkan uang sekitar AUD 24 (Rp 241 ribu) untuk seporsi burger ayam, jika makan di tempat. Tapi kalau membeli lewat aplikasi makanan online, harga burger ini naik dua kali lipat menjadi AUD 46 (Rp462 ribu).

Karena harga yang dianggap terlalu mahal inilah, banyak pembeli yang akhirnya melayangkan komplain. Menurut mereka, membayar uang ratusan ribu rupiah untuk burger ayam yang sudah dingin tidaklah sepadan.

Tak tinggal diam, pemilik restoran Drasko Jankovic mengungkapkan bahwa pihaknya pun tidak ingin menaikkan harga burger. Namun dia mengaku keputusan ini dibuatnya karena keinginan harga bahan baku yang terus naik. 

"Harga bahan baku makanan terus naik, membuat harga menu kita ikut naik. Sayangnya ini adalah hal yang harus kita lakukan agar tidak merugi," ungkap Drasko. Kemudian, Drasko mengungkapkap alasan memasang harga tinggi di aplikasi makanan.

"Aplikasi makanan seperti Uber Eats mengambil 30% bagian dari setiap menu yang kita jual. Kita juga perlu membayar kemasan, kotak makan, tisue hingga sticker dan lainnya untuk keamanan makanan," lanjutnya.

Menu Burger Ayam Yang Dijual Rp500 Ribu (Daily Mail Uk)

"Karena itu harganya meningkat. Jika kita membicarakan cara untuk menghemat biaya hidup, pasti orang-orang akan berhenti makan di restoran atau beli makanan di luar," pungkas pemilik restoran Drasko's Hot Chicken.

Drasko juga tak menampik dirinya cukup khawatir restorannya akan sepi pengunjung karena harga makanan yang terus naik. Terlebih berdasarkan data yang ada dari Suicide Prevention, banyak orang Australia yang semakin tertekan karena biaya hidup terus membesar.

Akan tetapi, dia tidak punya pilihan lain selain mengimbangi kenaikan harga dengan bahan makanan yang digunakan. Drasko mengatakan hal ini pun dilakukan hanya bertujuan agar membuat restorannya tetap beroperasi.

Restoran Drasko's Hot Chicken, Australia (The City Lane)