4 Kasus Obesitas di Indonesia, Ada Pasien yang Meninggal Dunia

Beberapa kasus obesitas di Indonesia pernah viral.

Jumlah kasus obesitas di Indonesia memang cukup banyak. Bisa jadi banyak orang terkena obesitas atau kelebihan berat badan karena gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini juga dikaitkan dengan penderita obesitas di Indonesia yang jumlahnya meningkat dalam 20 tahun terakhir.

Banyaknya kasus obesitas di Indonesia membuat WHO dan UNICEF angkat bicara. Kedua pihak meminta agar adanya peningkatan undang-undang, kebijakan, dan aturan soal batasan ketersediaan makanan dan minuman yang tidak sehat. 

Obesitas tidak hanya dialami orang dewasa saja karena di Indonesia banyak kasus-kasus obesitas yang terjadi pada anak-anak dan remaja. Kabarnya satu dari lima anak usia sekolah dasar dan satu dari tujuh remaja di Indonesia mengalami obesitas. 

Data tersebut terungkap dalam survei riset kesehatan dasar nasional atau RISKESDAS tahun 2018 lalu. Orang-orang yang terkena obesitas tentu jadi viral karena mendapatkan perhatian dan sorotan dari publik. Berikut beberapa kasus obesitas yang terjadi di Indonesia.

Arya Permana

Arya Permana dikenal sebagai anak dengan kasus obesitas yang memiliki berat badan berlebihan atau obesitas. Bayangkan saja pada usia 10 tahun, bocah asal Karawang, Jawa Barat ini memiliki berat hingga 192 kilogram. Kondisi ini membuat Arya sulit bergerak dan cuma bisa berada di rumah.

Bahkan untuk ke sekolah saja yang jaraknya sangat dekat dengan rumahnya, Arya tak bisa melakukannya karena merasa berjalan sulit dan kerap alami sesak pada bagian dadanya. Entah sudah berapa banyak lemak yang sudah menutupi organ tubuh Arya.

Arya sempat dibawa ke Puskesmas dan diminta lakukan diet ketat, mengurangi porsi makan, berhenti minum air dingin, hingga melakukan banyak olahraga untuk membakar kalor dalam tubuhnya. Bahkan demi proses diet lancar, Arya pernah jalani operasi penyempitan lambung agar dia merasa kenyang meski makan sedikit. Dibantu Ade Rai penampilan Arya kini lebih langsing karena berhasil turunkan berat 83 kilogram.

Titin Wati

Berikutnya ada nama Titin Wati. Titin Wati berasal dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Namanya dibahas pada tahun 2019 karena memiliki berat 200 kilogram. Karena badannya berat, sehari-hari Titin hanya bisa tiduran atau berbaring saja di rumahnya. Untuk menurunkan berat badannya, ia sempat menjalani operasi digesif atau operasi di saluran pencernaan.

Saat menjalani perawatan di rumah sakit, Titin terpaksa naik mobil bak terbuka karena tubuhnya yang besar membuat dirinya tidak bisa masuk ke dalam mobil pribadi. Bahkan saat akan keluar rumah saja, dia harus melewati jendela setelah jendelanya dibongkar agar muat.

Kasus Obesitas di Indonesia (Dream.co.id)

Rafka Adi Putra

Kasus obesitas pada anak dialami Rafka Adi Putra meninggal dunia pada Minggu 20 Maret 2022 lalu. Bocah berusia 11 tahun ini meninggal karena mengidap obesitas . Rafka meninggal dunia setelah menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Sosok Rafka sempat viral karena berat badannya yang mencapai 126 kilogram. Sebelum meninggal, Rafka sempat dirawat di beberapa rumah sakit, mulai dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Hasan Sadikin Bandung.

Sejak usia 4 tahun hingga 8 tahun, berat badan Rafka terus naik. Bahkan saking gemuknya membuat kondisi tubuh Rafka mulai kesulitan untuk bergerak. Akhirnya pihak keluarga memutuskan agar Rafka tidak melanjutkan sekolah karena kondisi tubuhnya. 

Fajri

Yang terbaru ada Fajri. Pria asal Tangerang ini memiliki berat 300 kilogram. Fajri dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta untuk jalani perawatan di ruangan khusus. Bahkan tempat tidur yang digunakan juga khusus mengingat berat badan Fajri sangat berat. Sebanyak 16 dokter ditugaskan untuk membantu Fajri.

Fajri mengalami obesitas ternyata belum lama, sekitar setahun lalu. Hal itu bermula saat Fajri alami masalah kesehatan di bagian kaki. Hal itu membuat Fajri sulit bergerak dan hanya bisa berbaring. Berat badannya pun semakin naik. Meskipun orangtuanya menyebut Fajri obesitas karena diguna-guna.

Kasus Obesitas di Indonesia (Tribun Jakarta)