Viral Wanita yang Baru Tahu Mengidap ADHD di Usia 30 Tahun, Berikut 3 Jenis ADHD dan Gejalanya

Viral Wanita yang Baru Tahu Mengidap ADHD di Usia 30 Tahun, Berikut 3 Jenis ADHD dan Gejalanya

Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD merupakan  gangguan perilaku, yang biasanya pertama kali didiagnosis pada masa kanak-kanak, yang ditandai dengan kurang perhatian, impulsif, dan, dalam beberapa kasus, hiperaktif. Gejala ini biasanya terjadi bersamaan; namun, yang satu dapat terjadi tanpa yang lain.

Gejala hiperaktivitas, jika ada, hampir selalu terlihat pada usia 7 tahun dan mungkin ada pada anak prasekolah yang masih sangat muda. Kurangnya perhatian atau kurangnya perhatian mungkin tidak terlihat sampai seorang anak memenuhi harapan sekolah dasar.

Wanita asal Jogja yang baru tahu dirinya ADHD saat usia 30 tahun (health.detik.com)

# 3 Jenis ADHD

Tiga jenis utama ADHD meliputi yang berikut:

1. ADHD, tipe gabungan. Ini, jenis ADHD yang paling umum, ditandai dengan perilaku impulsif dan hiperaktif serta kurangnya perhatian dan gangguan.

2. ADHD, tipe impulsif / hiperaktif. Ini, jenis ADHD yang paling tidak umum, ditandai dengan perilaku impulsif dan hiperaktif tanpa kurangnya perhatian dan gangguan.

3. ADHD, tipe lalai dan mudah terganggu. Jenis ADHD ini ditandai dengan kurangnya perhatian dan gangguan perhatian tanpa hiperaktif.

Tiga Jenis ADHD (theminiadhdcoach.com)

# Yang Menyebabkan Seorang Anak Memiliki ADHD

ADHD adalah salah satu bidang yang paling banyak diteliti dalam kesehatan mental anak dan remaja. Namun, penyebab pasti gangguan tersebut masih belum diketahui. 

Bukti yang tersedia menunjukkan bahwa ADHD bersifat genetik. Ini adalah kelainan biologis berbasis otak. Rendahnya kadar dopamin (zat kimia otak), yang merupakan neurotransmitter (sejenis zat kimia otak), ditemukan pada anak-anak dengan ADHD. 

Studi pencitraan otak menggunakan pemindai PET (positron emission tomography; suatu bentuk pencitraan otak yang memungkinkan untuk mengamati otak manusia di tempat kerja) menunjukkan bahwa metabolisme otak pada anak-anak dengan ADHD lebih rendah di area otak yang mengontrol perhatian, penilaian sosial, dan gerakan.

# Beberapa Gejala Anak dengan ADHD

Berikut ini adalah gejala ADHD yang paling umum. Namun, setiap anak mungkin mengalami gejala yang berbeda. 3 kategori gejala ADHD meliputi yang berikut:

1. Kekurangan perhatian:

-Rentang perhatian pendek (kesulitan mempertahankan perhatian).

-Kesulitan mendengarkan orang lain.

-Kesulitan memperhatikan detail.

-Mudah terganggu.

-Mudah lupa.

-Keterampilan organisasi yang buruk. 

-Keterampilan belajar yang buruk. 

2. Impulsif:

- Sering menginterupsi orang lain.

-Mengalami kesulitan menunggu giliran di sekolah dan/atau permainan sosial.

- Cenderung melontarkan jawaban alih-alih menunggu untuk dipanggil.

- Sering mengambil risiko, dan seringkali tanpa berpikir sebelum bertindak.

3. Hiperaktif:

- Kerap bergerak konstan; berlari atau memanjat, terkadang tanpa tujuan yang jelas kecuali. 

- Mengalami kesulitan untuk tetap duduk di kursinya. 

- Gelisah ditunjukkan dengan tangan yang terus bergerak atau tak bisa duduk tenang; gelisah secara berlebihan.

- Bicara berlebihan.

- Mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas yang tenang.

- Kehilangan atau melupakan sesuatu berulang kali dan sering.

- Ketidakmampuan untuk tetap tenang mengerjakan tugas; berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya tanpa menyelesaikannya.

Gejala ADHD mungkin menyerupai kondisi medis atau masalah perilaku lainnya. Perlu diingat bahwa banyak dari gejala ini dapat terjadi pada anak-anak dan remaja yang tidak menderita ADHD. 

Selalu konsultasikan dengan dokter anak untuk diagnosis yang tepat.

Otak seseorang dengan ADHD (theminiadhdcoach.com)