Sosok Jack Patrick Dorsey, dikenal sebagai pengusaha internet asal Amerika yang begitu dermawan. Ia juga sempat menjadi CEO Twitter, sekaligus salahs satu pendiri, pejabat eksekutif utama, dan cahirperson Block, Inc, pengembang platform layanan keuangan Square.
Kini, kekayaannya sudah mencapai USD 4,2 juta miliar atau setara dengan Rp 62 triliun. Namun pria eksentrik ini memang kerap berpenampilan sederhana, sama sekali tidak menunjukkan kesan dirinya yang adalah orang kaya di dunia.
Bahkan, tak sedikit netizen yang menganggapnya seperti gelandangan.
"Dia tidak dapat dibedakan dari tunawisma lainnya yang tinggal NYC," tulis seorang netizen.
"Sayang sekali melihat mr dorsey tunawisma di jalanan. Apa ada yang bisa bantu dia??" tanya netizen yang lain.
Dari sekian banyak orang jenius di Silicon Valley, Dorsey masih menonjol karena keeksentrikannya.
"Dia hampir seperti salah satu boneka Rusia, dengan kulit luar baru yang dipakai setiap beberapa tahun," kata pengamat busana Nick Bilton.
Jack Dorsey, mantan CEO Twitter yang penampilannya bak gelandangan (detik.inet.com)
“Dia melewati fase mengenakan kemeja Dior Homme (kerah terbalik) yang aneh. Sekarang dia dalam fase bohemian. Suatu ketika ia terobsesi dengan wabi-sabi, sebuah filosofi desain Jepang yang aneh dan eksentrik."
“Tidak ada yang mengira Jack mencapai kesuksesan seperti sekarang,” kata seorang mantan karyawan. “Dia dulunya adalah semi-tunawisma, hippie, pengembang perangkat lunak yang berselancar internet di sofa."
Jack Dorsey, mantan CEO Twitter yang penampilannya bak gelandangan (detik.inet.com)