Komite Eksekutif (Exco) Hidayat resmi mengundurkan diri dari jabatannya, atas kasus pengaturan skor yang melibatkan namanya. Nama Hidayat diseret sebagai orang yang terlibat pengaturan skor setelah Manajer Madura FC membongkar kasus mafia bola yang ada di Indonesia.
Hidayat terlibat pengaturan skor yakni dengan meminta kepada Madura FC mengalah saat menghadapi PSS Sleman di kompetisi Liga 2 2018.
Atas kasusnya tersebut, Hidayat kini terkena hukuman dari Komisi Disiplin (Komdis), dilarang beraktivitas dalam sepak bola Indonesia selama 3 tahun dengan larangan tidak boleh masuk ke dalam stadion selama 2 tahun.
Hukuman yang diterima Hidayat tersebut menuai kontra oleh masyarakat penggemar sepak bola Indonesia. Hukuman tersebut dinilai ringan, mengingat kasus pengaturan skor yang dilakukannya, dapat memperburuk citra sepak bola Indonesia di mata dunia.
PSSI, melalui Komdis pun angkat bicara soal ringannya hukuman yang didapatkan Hidayat. Melalui Umar Husin, Wakil Ketua Komdis, dia mengatakan bahwa pasal yang digunakan untuk menjatuhkan hukuman kepada Hidayat itu merujuk pada Pasal 64 Kode Disiplin PSSI, bukan Pasal 72 Kode Disiplin PSSI tahun 2018, dilansir dari CNNindonesia.com.
Hidayat Exco PSSI terlibat pengaturan skor (asset.indosport.com)
"Masuknya di Pasal 64 karena tidak ada konspirasi, kalau pasal 72 itu konspirasi. Pak Hidayat sampai hari ini masih jadi pemain [pelaku] tunggal. Maduranya tidak mau [disuap]."
"Kecuali, apa yang dilakukan Hidayat melibatkan banyak pihak dan pihaknya mau. Itu baru masuk Pasal 72," lanjut Umar
Komdis sendiri, merupakan lembaga yudisial yang hanya memutuskan sesuatu berdasarkan apa yang terpapar. Namun jika ke depannya ada pihak lain, dalam hal ini adalah operator PT Liga Indonesia Baru memberikan fakta-fakta baru, maka bukan tidak mungkin bakal kembali diputuskan.
"Jadi misalkan ada kasus baru yang melibatkan Pak Hidayat lagi [hukumannya] bis diubah. Kasus ini kan Pak Hidayat sendirian berusaha melobi manajer Madura FC yang tidak mau. Itu artinya dia sendiri, walaupun menurut logika tidak mungkin sendirian. Tapi tidak mungkin kami paksa," ujar Umar
Waduuh, kok bisa begini ya pak, semoga Pak Hidayat cepat ngomong ya pak, dengan siapa saja dia bekerja sama.
Selain mendapatkan sanksi atas perbuatannya yakni dengan larangan beraktivitas di dunia sepak bola Indonesia dan larangan memasuki stadion selama 2 tahun, Hidayat juga disanksi dengan membayar denda senilai Rp 150 juta.
Komdis PSSI (sportandviral.xyz)
Semoga sepak bola Indonesia lekas membaik yak gengs, dijauhkan dari godan-godaan mafia bola maupun tindakan pengeturan skor. Maju terus sepak bola Indonesia.
Jangan ada mafia di sepak bola (cdn.metrotvnews.com)