Dalam sebuah artikel di situs web Daily Mail Inggris, bintang sepak bola, David Beckham mengatakan bahwa dia menderita OCD.
Ia mengatakan kondisi itu membuatnya menghitung pakaian dan menempatkan majalah dalam garis lurus dan pola simetris. Dan dia menambahkan bahwa salah satu alasan mengapa dia tetap memiliki tato adalah karena dia kecanduan rasa sakit akibat jarum suntik.
Karena dia adalah salah satu bintang olahraga paling dikagumi di dunia, tentu pengumuman ini mengurangi stigma dan rasa malu yang terkait dengan OCD dan kondisi mental secara umum. Setidaknya kita bisa berharap itu akan menjadi efek bersihnya.
Lantaas, apa itu OCD dan gejalanya?
Fakta tentang OCD (facebook.com)
# Mengenal Gangguan Obsesif Kompulsif?
Gangguan obsesif kompulsif (OCD) memengaruhi orang secara berbeda, tetapi biasanya menyebabkan pola pikiran dan perilaku tertentu.
OCD memiliki 3 elemen utama:
1. Obsesi – di mana pikiran, gambar, atau dorongan yang tidak diinginkan, mengganggu, dan seringkali menyusahkan berulang kali memasuki pikiran seseoran.
Beberapa obsesi umum yang memengaruhi penderita OCD meliputi:
- Takut menyakiti diri sendiri atau orang lain dengan sengaja – misalnya, takut Anda akan menyerang orang lain, seperti anak-anak.
- Takut melukai diri sendiri atau orang lain secara tidak sengaja. Misalnya, takut akan membakar rumah dengan membiarkan kompor menyala.
- Takut terkontaminasi oleh penyakit, infeksi atau zat yang tidak menyenangkan.
-Kebutuhan akan simetri atau keteraturan. Misalnya, Anda mungkin merasa perlu untuk memastikan semua label pada kaleng di lemari menghadap ke arah yang sama.
2. Emosi – obsesi menyebabkan perasaan cemas atau tertekan yang intens.
3. Kompulsi – perilaku berulang atau tindakan mental yang dirasakan oleh penderita OCD sebagai akibat dari kecemasan dan tekanan yang disebabkan oleh obsesi.
Jenis perilaku kompulsif yang umum pada orang dengan OCD meliputi:
- Pembersihan dan cuci tangan berkali-kali.
- Pemeriksaan – seperti memeriksa apakah pintu terkunci atau gas mati.
- Perhitungan
- Memesan dan mengatur
- Menimbun
- Meminta kepastian
- Mengulangi kata-kata di kepala mereka
- Berpikir "menetralkan" pikiran untuk melawan pikiran obsesif
menghindari tempat dan situasi yang dapat memicu pikiran obsesif
Perilaku kompulsif meredakan kecemasan untuk sementara, tetapi obsesi dan kecemasan segera kembali, menyebabkan siklus dimulai lagi.
Kebanyakan orang dengan OCD mengalami pikiran obsesif dan kompulsi, tetapi yang satu mungkin kurang jelas dibandingkan yang lain.
Itu tadi pembahasan tentang apa itu OCD dan gejalanya. Jika kamu ternyata punya kecenderungan yang sama dan mulai merasa terganggu, coba segera konsultasikan dengan ahlinya ya!
Cara membedakan OCD dan bukan (rs.erba.go.id)