Sungguh tega sekali kelakuan narapidana ini, mereka melakukan aksinya tersebut guna meloloskan diri dari tahanan.
Kejadian tersebut terjadi di Lapas Kelas II Banda Aceh, Kamis (29/11) sore. Setidaknya ada 113 narapidana yang berhasil melarikan diri dengan cara menjebol pagar ornamesh lapas.
Awal mula kejadiannya yakni, ketika akan menunaikan ibadah shalat maghrib. Dimana Aceh masih menjunjung tinggi syariah Islam yang sangat kental, maka dari itu para petugas memberikan kesempatan untuk para narapidana untuk sholat berjamaah di masjid.
Rupanya kesempatan yang telah diberikan petugas, kepada narapidana tersebut disalahgunakan gengs. Para narapidana nampaknya sudah merancang kesempatan ini untuk melarikan diri.
Terlihat 3 orang warga binaan tersebut nampak menggedor-gedor pagar ornamesh menggunakan barbel. Tak lama berselang, kepala kesatuan pengamanan lembaga permasyarakat (KPLP) mencoba menegur, tapi tidak digubris oleh para narapidana.
Perlawanan antara petugas dengan, narapidana pun tak terhindarkan. Petugas yang melempar dengan bongkahan batu, sontak dilawan oleh narapidana dengan cara membalas menggunakan lemparan air cabai. Air cabai yang mengenai mata petugas tersebut, langsung dimanfaatkan para narapidana untuk melarikan diri.
Napi melarikan diri (disk.mediaindonesia.com)
Para narapidana kemudian berusaha keluar, dengan cara membobol beberapa jendela dan teralis sebagai satu-satunya akses jalan untuk kabur. Kabarnya beberapa narapidana yang kabur, berlarian melewati areal persawahan.
Berita baiknya, setidaknya sudah ada kurang lebih 21 tahanan yang sudah berhasil ditangkap kembali.
Napi bobol penjara (cdns.klimg.com)
Kejadian ini, semoga menjadi pekerjaan rumah setiap rutan, untuk selalu meningkatkan keamanan dan kewaspadaan. Supaya hal-hal seperti ini tidak akan terulang kembali.
Keamanan lapas (harnas.co)