Selebgram Ajudan Pribadi yang memiliki nama asli Akbar Pera Baharudin sedang terjerat kasus dugaan penipuan dan penggelapan uang senilai Rp 1,35 miliar. Ajudan Pribadi selama ini dikenal sebagai orang yang memiliki hubungan dekat dengan pejabat di Indonesia, bahkan pernah naik private jet loh.
Beberapa pejabat yang pernah berfoto bareng Ajudan Pribadi adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, mantan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, hingga Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Lalu benarkah Ajudan Pribadi memang dekat dengan para pejabat tersebut?
Melansir dari detikFinance, Andi Rukman Karumpa adalah mantan bos Ajudan Pribadi. Andi Rukman Karumpa adalah Sekjen Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional dan juga Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri. Ia mengatakan bahwa Ajudan Pribadi yang dia panggil dengan nama Akbar selalu ikut mendampinginya.
Makanya saat menghadiri banyak acara yang didatangi pejabat lain, Ajudan Pribadi suka kenal dan dekat dengan mereka. “Jadi Akbar (Ajudan Pribadi-red) dengan kekonyolannya, itu anak kan lucu. Lucunya kan nggak dibuat-buat. Terus jago juga dia pijat. Jadi kalau ketemu siapa saja, kalau dia saya bawa, dipijitin orang-orang sama dia, pejabat, polisi, pengusaha,” tutur Andi Rukman Karumpa.
Makanya karena kenal dengan pejabat maka Ajudan Pribadi kerap mengunggah foto kebersamaannya dengan para pejabat tersebut. Memang ia kenal dengan para pejabat dan memamerkan di sosial media. Andi Rukman Karumpa akhirnya meminta Ajudan Pribadi untuk mandiri dengan tidak lagi ikut dengannya.
Sayangnya kedekatan Ajudan Pribadi dengan para pejabat diduga disalahgunakan olehnya dengan melakukan tindak pidana dugaan penipuan dan penggelapan. Saat ini Ajudan Pribadi sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan ke tahanan Polres Metro Jakarta Barat.
Alasan Ajudan Pribadi Dekat dengan Pejabat (Dream.co.id)
Dalam rilis polisi di Polres Jakarta Barat pada Rabu (15/3) lalu, Ajudan Pribadi hanya bisa menunduk saat tampil di depan awak media dengan mengenakan baju tahanan warna oranye.Dengan nada bicara pelan dan wajah penuh penyesalan.
Ajudan Pribadi mengaku sangat menyesal telah melakukan kesalahan dalam kasus dugaan penipuan. “Saya sangat menyesal perbuatan saya, saya akan selesaikan secepatnya,” tutur Ajudan Pribadi. Diduga ia juga melakukan penggelapan uang sebesar Rp 1,35 miliar.
Uang yang diduga digelapkan oleh Ajudan Pribadi sebagian sudah digunakan untuk kebutuhan pribadinya. "Bukan untuk foya-foya tapi buat kebutuhan pribadi. Saya mohon maaf akan menyelesaikan cepat,” kata Ajudan Pribadi.
Alasan Ajudan Pribadi Dekat dengan Pejabat (Viva)