Kenapa Sih Netizen Ikut Baper Saat Gading-Gisel Cerai?

Kenapa sih netizen atau publik ikut galau saat pasangan Gading Marten dan Gisella Anastasia cerai? Begini kata para ahli ....

Kabar gugatan cerai Gisella Anastasia kepada suaminya, Gading Marten, mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, nyaris gak pernah ada kabar miring apa pun tuh dari papa-mamanya Gempita.

Gugatan cerai itu dilayangkan pada Senin, 19 November 2018 lalu. Kalo dinalar, perkara ini memang urusan rumah tangga mereka sih. Tapi kok ... publik pun netizen jadi ikutan baper ya? Ya galau lah, ya berharap juga agar mereka gak berpisah. Duh!

Kondisi ini sebenernya mirip dengan keretakan hubungan antara Angelina Jolie dan Brad Pitt 2016 lalu. Atau kabar perceraian figur politik Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, dengan Veronica Tan.

Dikutip dari Kompas.com, situasi ini bisa dipahami dari kacamata psikologi gengs. Kondisi ini merupakan bukti nyata dari interaksi parasosial.

Duh, baper yak~ (theurbanlist.com)

Apaan lagi itu interaksi parasosial? 

Kalem, itu bukan nama portal situs yang kalian baca ini kok. Kalo itu mah Paragram, hehehe. Anna Surti Ariani, seorang psikolog keluarga menjelaskan kalo hubungan parasosial itu gak jauh-jauh dari pengaruh media. Ya, media apa pun yang menyalurkan informasi kepada kita.

Menurutnya, ketika tokoh publik muncul lewat berbagai media, orang-orang akan merasa dilibatkan dalam kehidupan pribadinya. Dan itulah yang membuat mereka merasa benar-benar dekat atau kenal banget sama tokoh tersebut.

Angelina Jolie dan Brad Pitt (indiatoday.in)

Sebaliknya, tokoh atau figur publik itu kan gak kenal sama netizen atau publik yang jadi penggemar mereka. Padahal aktivitas mereka tuh seringkali diawasi publik lho.

Nina, panggilan akrab psikolog keluarga tadi, menjelaskan inilah yang disebut parasocial interaction. Jadi hubungan ini terjalin dalam relasi satu arah aja.

Demikian, publik atau netizen, tentu tak menyadari sepenuhnya kalo mereka terlibat dalam interaksi parasosial juga. Sebab, kondisi itu membuat mereka jadi punya simpati lebih kepada figur yang mereka gemari atau amati.

Yak, itulah interaksi parasosial (express.co.uk)

Terus, kok bisa interaksi parasosial tercipta?

Interaksi parasosial tercipta ketika mereka para figur yang digandrungi publik sering membagikan kesehariannya di media sosial. Apa pun ... termasuk pengalaman mereka yang cukup intim. Entah kejutan ulang tahun, mandi bareng (*eh), ya apa kek gitu.

Sejalan dengan itu, seorang psikolog klinis Laurentius Sandi Witarso menjelaskan juga beberapa hal yang membuat interaksi parasosial terjadi.

Tuh kan ... baper, gengs! (civilized.life)

Pertama, menurutnya, orang yang kurang melakukan hubungan sosial secara langsung akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Apalagi kalo mereka merasa sering rendah diri tuh.

Kedua, penonton yang merasa kesamaan kepribadian atau penampilan dengan seorang tokoh punya kecenderungan untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan idola-idolanya itu.

Ketiga, semakin tinggi prestasi idolanya, penggemarnya bakal semakin mengidolakan mereka. Udah gitu, penonton akan semakin mengidentifikasi dirinya semirip mungkin dengan prestasi para idolanya. Gitu kata psikolog yang akrab disapa Sandi itu.

Hubungan sosial itu penting lho (istockphoto.com)

Kalo gitu, situasi itu normal gak tuh?

Kalo ditanya apa perilaku ini normal atau tidak, jawabannya ... tergantung gengs. Tandanya bisa diketahui lewat 4D: deviance, dysfunction, distress, dan danger.

1. Deviance

Jika sebagian besar masyarakat tidak mengalami hubungan parasosial, maka yang mengalami hubungan itu disebut devian. Hubungan parasosial ini normal kalo kita deket sama idola kita. Kalo gak deket, ya itu disebut abnormal.

Ini contohnya deh, penggemarnya jadi menggila~ (berita.dreamers.id)

2. Dysfunction

Normal tidaknya bisa diketahui juga dengan apakah seorang individu menjalani kegiatan sehari-harinya. Menurut Nina, kalo kita mengidolakan seseorang terus kita jadi males kerja, gak mau kuliah, gak mau sekolah, berarti dia jadi disfungsi. Itu juga gak normal berarti.

3. Distress

Nah, kalo kita mengidolakan tokoh tertentu, kita ngerasa stres gak? Dalam psikologi ada dua jenis nih, positif dan negatif. Jadi, kalo idola kita mau cerai dan kita jadi cemas, baper, galau, gampang KZL, mikirin itu terus ... jelaslah ya kalo hubungan parasosial itu gak normal.

Misalnya acara handshake begini ... (twitter.com)

4. Danger

Lebih jauh nih, kalo kalian ngefans sama orang lain terus malah membahayakan diri sendiri atau orang lain gara-gara situasi yang bikin baper itu ya abnormal juga.

Soalnya, ada aja nih orang yang begini di luar kasus perceraian Gading-Gisel. Kasusnya udah banyak sih, dari yang biasa aja sampe yang paling berbahaya sekalipun.

Situasi ini juga bisa menjelaskan normal atau tidak (kholic.id)

Jadi ... udah tau kan kenapa kita bisa ikutan baper, galau, KZL, dan seterusnya, gara-gara tau Gading-Gisel bercerai? Itu, interaksi parasosial.

Gading Marten dan Gisella Anastasia (entertainment.kompas.com)