Diduga Rasis Dan Sebut TXT 'The Next BTS', Penulis Majalah GQ Ini Diserang Fans Sampai Privasi Akun

Penulis majalah GQ diserang usai diduga rasis dan meremehkan TXT dengan menyebut 'The Next BTS'.

Fans TXT yang akrab disapa MOA dibuat murka setelah melihat hasil wawancara idolanya dengan majalah GQ yang dipublikasikan pada 15 Maret 2023. Hal ini karena mereka menemukan beberapa sikap GQ yang buruk kepada TXT seperti rasisme dan meremehkan.

Sebelum melihat isi artikelnya, fans sudah dibuat kesal dengan tweet awal dari GQ saat mempromosikan artikelnya. GQ dinilai meremehkan dan tidak menghormati TXT. Dalam cuitannya, mereka menyebut kalau HYBE sengaja membentuk TXT untuk jadi 'The Next BTS'. 

"Label mereka ingin mereka menjadi BTS selanjutnya. Penggemar mereka ingin menjadi mereka. Tapi kelima member muda TXT sangat menantikan untuk memiliki cheeseburger," cuit GQ Magazine di Twitter yang disambut protes dari para fans TXT. 

Mereka menegaskan kalau TXT dan BTS adalah grup yang sangat berbeda karena mereka memiliki warna unik masing-masing. Selain itu, Jin dan Jimin BTS juga pernah menjelaskan bahwa mereka ingin juniornya meraih kesuksesan yang lebih besar dengan jalannya sendiri. 

Tak hanya itu, MOA juga menemukan adanya dugaan rasisme yang dilakukan sang penulis, Chris Gayomali pada Hueningkai TXT dengan ungkapan Hapa saat mendeskripsikan idol yang akrab disapa Kai itu. "Hapa yang membuat semua orang tertawa," begitu deskripsi GQ. 

Di mana, Hapa haole merupakan sebutan untuk orang Hawaii yang menikahi orang asing berkulit putih atau dengan kata lain berdarah campuran. Seperti yang diketahui jika Hueningkai merupakan satu-satunya member TXT yang berdarah campuran antara Amerika dan Korea. 

GQ Magazine Sebut TXT Sebagai 'The Next BTS' (Twitter)

Hueningkai pun lahir di Honolulu, Hawaii pada 14 Agustus 2002. Alhasil, penyebutaan tentang leluhur Hueningkai dengan cara bercanda ini membuat para penggemar semakin marah. MOA merasa jika GQ Magazine tak seharusnya mengungkit masalah ras dari Kai. 

Apalagi, hal itu juga tidak berkaitan dengan isi wawancara mereka. Setelah setelah mendapatkan kecaman dari para penggemar TXT di media sosial, pihak GQ Magazine pun segera merubah sebutan Hapa kepada Hueningkai TXT menjadi multiracial. 

Sang penulis juga dikritik karena menuliskan keterangan bahwa Soobin berada di 'geng saat sekolah menengah'. Hal ini dirasa kurang tepat dan bisa membuat publik salah paham. Padahal faktanya, yang dimaksud dalam tulisan itu Soobin bergabung dengan band sekolah.

Isi Artikel GQ Magazine Yang Diduga Rasis Ke Hueningkai TXT (Twitter)

Sontak saja kesalahan-kesalahan ini semakin membuat MOA murka. Fans lantas menuntut sang penulis maupun pihak GQ Magazine untuk meminta maaf pihak dengan meramaikan tagar #GQ_RESPECT_TXT dan #GQ_apologize_to_TXT. 

Seakan tidak tahan dengan kritikan dari para fans TXT ini, sang penulis artikel terlihat memprivasi akun Twitter dan Instagram-nya. Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari GQ Magazine meskipun mereka sudah terlihat mengganti judul dan mengganti istilah rasis yang mengacu pada Hueningkai TXT. 

Pemotretan TXT Bersama GQ Magazine (Koreaboo)