Usai Prediksi Gempa Turki, Frank Hoogerbeets Kini Prediksi Gempa di Indonesia, Aduh!

Usai Prediksi Gempa Turki, Frank Hoogerbeets Kini Prediksi Gempa di Indonesia, Aduh!

Frank Hoogerbeets adalah peneliti Belanda di Solar System Geometry Survey (SSGS). Lembaga penelitian ini berfokus pada pengukuran geometri antara benda langit dan Bumi. Mereka kemudian menghubungkannya dengan aktivitas seismik.

Frank Hoogerbeets menjadi terkenal karena klaimnya dalam memprediksi gempa bumi. Terlepas dari kritik dari komunitas ilmiah, Hoogerbeets terus membuat prediksi berdasarkan interpretasinya tentang keberpihakan planet dan pengaruhnya terhadap aktivitas tektonik Bumi.

Baru-baru ini, Frank Hoogerbeets bahkan memprediksi bahwa akan terjadi gempa besar di Indonesia. Frank memprediksi bahwa gempa tersebut akan terjadi di Pulau Sulawesi, Halmahera, dan Laut Banda pada awal Maret 2023.

“Dari Kamchatka, Kepulauan Kuril dan Jepang di utara di atas Filipina dan juga menandai Sulawesi, Halmahera bahkan mungkin Laut Banda, Indonesia.”

“Ini bisa menjadi signifikan untuk tanggal 3 atau 4 Maret, jika kita menghitung 6 hari dari tanggal 25 , kita kan berakhir sekitar waktu itu,” paparnya, seperti yang dilihat Indozone dalam unggahan di akun Instagram @lambekawanua, Kamis (2/3/2023).

Foto udara bangunan runtuh akibat gempa dahsyat di Turki (detik.com)

Frank juga mengklaim bahwa kekuatan gempa yang diduga akan datang bisa lebih dari 8 skala richter.

# Ilmu Frank Hoogerbeets di balik Prediksi Gempa

Prediksi gempa bumi adalah tugas yang kompleks dan menantang, karena proses mendasar yang menyebabkan gempa bumi belum sepenuhnya dipahami. Ilmuwan telah mampu mengembangkan metode untuk peramalan gempa jangka pendek, seperti memantau perubahan deformasi tanah dan perubahan aktivitas seismik. 

Namun, metode ini hanya mampu memberikan lead time terbatas beberapa menit hingga beberapa jam, dan tidak cocok untuk prediksi gempa jangka panjang.

Frank Hoogerbeets menjelaskan prediksinya (twitter.com)

Frank Hoogerbeets mengklaim menggunakan pendekatan yang berbeda untuk prediksi gempa bumi, dengan mengandalkan pengamatannya terhadap keberpihakan planet dan pengaruhnya terhadap medan magnet Bumi. Ia berpendapat bahwa tarikan gravitasi planet dapat menyebabkan perubahan medan magnet bumi, yang pada akhirnya dapat memicu aktivitas seismik.

Metodologi Hoogerbeets telah banyak dikritik oleh komunitas ilmiah, yang berpendapat bahwa tidak ada bukti yang mendukung hubungan antara keberpihakan planet dan gempa bumi. Selain itu, Hoogerbeets dikritik karena membuat prediksi yang belum diverifikasi, dan memberikan data yang tidak memadai untuk mendukung klaimnya.

Prediksi Frank soal gempa di Turki dan Suriah (indozone.id)