Miris! Akibat Macet Ekstrem Selama 22 Jam, Penumpang Ambulans di Jambi Jadi Korban

Miris! Akibat Macet Ekstrem Selama 22 Jam, Penumpang Ambulans di Jambi Jadi Korban

Pada Selasa (28/2/2023) lalu, kemacetan parah selama 22 jam terjadi di jalan nasional, Batanghari, Jambi. Akibatnya, banyak mobil hingga truk yang tak bisa bergerak sama sekali di jalan sepanjang 15 kilometer. 

Kemacetan yang mulai terjadi pukul 10.00 WIB ini berlangsung sangat lama, dan merugikan banyak pihak.

Para sopir misalnya, mereka mengaku mengalami banyak kerugian akibat kemacetan ini. Salah seorang sopir, bernama Doni mengaku rugi banyak karena sebagian besar ikan yang dibawanya telah mati. Padahal ia ingin membawa ikan itu ke Pasar Angsoduo Jambi. Diketahui, harga ikan mati jauh berbeda dengan harga ikan segar. 

Seorang sopir truk yang membawa perabot rumah tangga juga mengeluh karena terjebak macet selama 15 jam.

"Dari sore kemarin, kami ini sudah terjebak kemacetan.

Kalau sudah begini ya bisanya cuma pasrah dan sabar," kata Setiawan.

Tak hanya sopir ikan dan perabut rumah tangga. Bahkan orang sakit di ambulans pun sampai meninggal karena tak segera mendapat pertolongan. 

Kondisi macet parah di Jambi (news.detik.com)

Truk pengangkut batubara sebabkan macet para di Jambi (cnnindonesia.com)

# Sudah Terjadi Selama Bertahun-Tahun

Ternyata kemacetan parah ini bukan kali pertama terjadi di Jambi. Pasalnya, ada belasan ribu angkutan batubara yang bergerak serentak pada malam hari untuk mengangkut batubara dari tambang menuju pelabuhan Talang Duku, Kabupaten Muarojambi.

Menurut aturan pemerintah, angkutan batubara hanya boleh melintas pukul 18.00 WIB malam.

Dengan aturan tersebut, semua angkutan batubara pun keluar dalam waktu bersamaan sehingga menyebabkan kemacetan.

Titik kemacetan di perbatasan Kabupaten Sarolangun-Batanghari lalu mulai dari Karmeo-Simpang Tembesi, titik terparah selanjutnya Simpang Tembesi-Sridadi.

Tak heran jika kemudian para sopir batubara sering menjadi sasaran kemarahan para sopir yang lain.

"Kalau sudah macet lebih dari 12 jam, apalagi sudah lebih sehari semalam, kami sopir batu bara ini kadang yang disalah-salahkan masyarakat, disebut biang kemacetan," kata Rendi.

Waduh, pemerintah daerah Jambi ini gimana sih kok gak ada solusi?

Kondisi kemacetan di Jambi tampak atas (cnnindonesia.com)