KECE! Kades Bertato Sebadan, Hoho Alkaf Bikin Gagal Fokus Karena Bikin Jembatan Pakai Uang Pribadi

KECE! Kades Bertato Sebadan, Hoho Alkaf Bikin Gagal Fokus Karena Bikin Jembatan Pakai Uang Pribadi

Profesi Kades (Kepala Desa) akhir-akhir ini kerap jadi sorotan. Ada yang disorot karena gigi veneer dan kacamata merek LV. Ada yang disorot karena meminta masa jabatan sampai 9 tahun.

Yang terbaru, ada sosok Kades yang punya banyak tato di tubuhnya. Tak hanya itu, Kades bertato ini kabarnya juga membangun sebuah jembatan di daerahnya dengan uang pribadinya. 

Penasaran dengan sosoknya? Yuk, kita kepoin bersama!

# Punya 30 Tato di Tubuhnya

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, seorang Kades bertato ini tampak mengenakan seragam Aparatur Sipil Negara (ASN) dan melambaikan tangannya.

Kades bertato ini diketahui bernama Hoho Alkaf, Kepala Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara. Hoho Alkaf terpilih sebagai Kades pada tahun 2019 lalu.

Hoho Alkaf berhasil terpilih setelah mengalahkan dua kandidat yang lain.

"Selisih suara saya dengan lawan 1000-an, menang mutlak," ujar Hoho Alkaf.

"Saya dapat suara sekitar 1.900, sementara suara dua calon lain kalau digabung pun saya masih unggul," katanya dalam sebuah wawancara.

Soal tato, Kades nyentrik yang satu ini sudah suka mentato tubuhnya sejak SMA. Sampai saat ini, ada sekitar 30 motif tato yang ada di tubuhnya. Gokil gak tuh?

Kades bertato, Hoho Alkaf (suara.com)

Tato yang ada di tubuh Hoho Alkaf(news.detik.com)

# Membangun Jembatan dengan Uang Pribadi

Sebelum menjadi Kades, ternyata Hoho Alkaf pernah bekerja sebagai kontraktor dan bisnis penyewaan alat berat. Ayahnya yang dulu pernah menjabat sebagai Kades dan anggota DPRD Banjarnegara sedikit banyak menginspirasinya untuk terjun melayani masyarakat.

Ia bahkan tak peduli komentar miring dari publik tentang dirinya. Hoho Alkaf mengaku ingin fokus membangun desa. Ia pun tak segan menyumbangkan satu unit mobil pribadi miliknya untuk operasional desa.

"Masyarakat kecil sangat terbebani kalau harus mengeluarkan biaya transportasi ke rumah sakit."

"Saya sudah serahkan surat-surat mobil ke desa," ujar Hoho Alkaf.

Tentu saja uang untuk membeli ambulans tersebut ia rogoh dari kocek pribadinya.

"Enggak pakai APBDes, karena terbatas, paling setahun Rp1 miliar."

"Untuk infrastruktur saja (APBDes) belum mencukupi, kurang banget," kata Hoho Alkaf.

Gak cuma itu, Hoho Alkaf juga pernah mengaspal desa dengan uang pribadinya. Jalan tersebut memiliki panjang sekitar 800-an meter yang mulanya masih berbentuk tanah.

Kini, jalan tersebut sudah mulus dan bisa dilalui kendaraan roda empat.

Keren banget ya? Semoga Kades-Kades yang lain bisa terinspirasi dan mengikuti jejaknya ya!

Hoho Alkaf saat memakai seragam Kepala Desa berwarna putih (foto.tempo.co)