Konten mandi lumpur di TikTok belakangan ini viral dan menimbulkan pro dan kontra. Salah satu pengguna TikTok yang kontennya viral, Sultan Akhyar, pun tak lepas dari berbagai kritik.
Banyak warganet yang menyebut konten Sultan Akhyar adalah konten mengemis. Namun pria asal Lombok Tengah itu tak terima jika dirinya disebut mengemis.
# Konten Viral Mandi Air Lumpur Selama Satu Jam
Dalam konten viral Sultan Akhyar, terlihat seorang nenek bernama Raimin mandi air lumpur selama satu jam. Jumlah guyuran tergantung dengan berapa gift yang masuk. Karena konten itulah, Sultan Akhyar kemudian banyak mendapat kritikan.
Ketika tampil di acara Pagi-Pagi Ambyar, Sultan Akhyar kemudian menjelaskan aksi mereka bukan mengemis, melainkan challenge alias tantangan.
"Untuk mengemis sih, bukan pengemis sih, menurut saya. Kenapa saya bilang seperti? Karena kita punya challenge, satu mawar (berarti) satu kali guyur," kata Sultan.
Konten mandi lumpur di TikTok yang viral (jabar.tribunnews.com)
Mawar adalah sebutan untuk gift atau saweran di TikTok. Satu mawar setara dengan uang Rp150.
Sultan juga mengklarifikasi bahwa air yang ia gunakan untuk mandi bukanlah lumpur, melainkan air dari sungai.
"Bukan lumpur, tapi air dari kali (sungai) kita sedot," ujar pria 29 tahun tersebut.
Selain itu, durasi live juga dibatasi selama satu dua jam karena banyak yang mengantre untuk diguyur. Khusus untuk nenek Raimin, durasi hanya dibatasi 1 jam.
Sultan Akhyar dan Nenek Raimin (detik.com)
Konten mandi lumpur yang lain (muria.tribunnews.com)
# Mendapat Rp700 Ribu Sekali Live
Dari konten mandi lumpur itu, Sultan Akhyar bisa mendapat uang sebesar Rp700 ribu sekali live. Pendapatan itu membuat warga di kampung Sultan semangat untuk menjadi talent.
Apalagi, kebanyakan warga Dusun Pedek Desa Setanggor terlilit utang di bank atau koperasi. Sultan justru dianggap sebagai superhero karena membantu mereka melunasi utang.
Wah, ternyata ada superhero model baru ges!