Majas menjadi sebuah pokok bahasan yang kerap muncul di pelajaran Bahasa Indonesia. Majas itu sendiri seringkali digunakan dalam berbagai karya tulis atau karya sastra, seperti prosa atau puisi.
Menurut seorang pakar linguistik, Henry Guntur Tarigan, majas adalah ciri khas yang dipakai dalam menyampaikan buah pikirannya ataupun ide-idenya memakai sebuah kode bahasa tertentu.
Biasanya, karya sastra yang menggunakan majas akan membuat isinya terdengar lebih hidup dan menarik.
Nah, bila kamu ingin mengenal lebih dalam soal majas, yuk simak apa saja jenis-jenisnya dan contohnya berikut ini.
Jenis dan Macam-Macam Majas
Berikut ini adalah beberapa jenis majas beserta contohnya.
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan merupakan sebuah jenis majas yang seringkali dipakai pada karya sastra. Biasanya, majas ini dipakai untuk membandingkan dua hal berbeda.
Berikut adalah macam-macam dari majas perbandingan.
● Majas metafora
Majas metafora adalah majas yang menggunakan perbandingan dua objek berbeda, namun memiliki kemiripan.
Contoh majas metafora:
Perusahaan itu bangkrut karena ulah tikus berdasi.
Jangan sembarangan, kabarnya Agung Sejati itu keturunan darah biru.
Baca juga: Rumus Luas Segitiga: Cara Menghitung & Contoh Soalnya
● Majas personifikasi
Merupakan jenis yang sering dipakai pada karya sastra karena bisa memberikan efek puitis dan romantis. Umumnya, majas personifikasi dipakai untuk membandingkan benda hidup dan benda mati.
Contoh majas personifikasi:
Angin malam berbisik merdu seperti ingin mengajakku bercerita.
Penaku menari-nari di selembar kertas putih.
● Majas hiperbola
Berikutnya ada jenis hiperbola yang digunakan untuk mengekspresikan sesuatu secara berlebihan, atau bahkan tak masuk akal.
Contoh majas hiperbola:
Bondan lari secepat kilat setelah mendengar kabar buruk itu.
Belajarlah dengan giat agar cita-cita setinggi langitmu itu bisa tercapai.
● Majas asosiasi
Selanjutnya ada majas asosiasi, biasanya dipakai untuk membandingkan dua objek berbeda namun dianggap punya kesamaan yang biasa dipakai dengan kata sambung "bak", "seperti", "bagaikan", dan "selayaknya".
Contoh majas asosiasi:
Wajah Yola dan Yoli sangat mirip bak pinang dibelah dua.
Meski saudara kandung, namun Ari dan Eka bagaikan minyak dan air.
● Majas metonimia
Majas metonimia bisa diketahui dengan mudah karena menggunakan merek dari sesuatu yang sudah dikenal umum.
Contoh majas metonimia:
Perjalanan dari Jakarta ke Surabaya lebih cepat jika naik Garuda.
Ayah pergi ke rumah nenek dengan Kijang yang baru dibelinya beberapa waktu lalu.
● Majas alegori
Selanjutnya ada alegori, yakni sebuah majas yang membandingkan dua objek dengan penggambaran yang lain.
Contoh majas alegori:
Jangan sombong, karena hidup ibarat roda yang selalu berputar, kadang di atas, kadang di bawah.
Anak yang baru lahir itu ibarat kertas putih. Orang tualah yang akan menuliskan sesuatu di atasnya.
● Majas pars pro toto
Majas pars pro toto merupakan jenis majas yang menggunakan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan dari objek tersebut.
Contoh majas pars pro toto:
Karena tak mampu bayar sewa, Ani terpaksa angkat kaki dari kontrakan itu.
Meski jam pelajaran sudah dimulai satu jam yang lalu, namun Bu Sinta tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
● Majas totem pro parte
Merupakan kebalikan dari majas sebelumnya, dimana memakai keseluruhan objek untuk merujuk sebagian dari objek tersebut.
Contoh majas totem pro parte:
Indonesia berhasil menang atas Vietnam pada pertandingan sepakbola di final Piala AFF.
Hujan deras yang mengguyur semalam membuat Jakarta terendam banjir.
● Majas eufimisme
Majas eufimisme digunakan untuk menggantikan istilah dengan istilah lain yang lebih sopan.
Contoh majas eufimisme:
Bu Winda tak sungkan menjadi asisten rumah tangga demi menghidupi keluarganya. (asisten rumah tangga = pembantu)
Joni menjadi salah satu anggota TNI yang gugur dalam peristiwa penyerangan tadi malam. (gugur = meninggal dunia)
Baca juga: Daftar Rumus Matematika Yang Paling Sering Digunakan Beserta Contoh Soalnya
2. Majas Pertentangan
Ilustrasi orang membaca (kumparan)
Jenis majas berikutnya ialah majas pertentangan yang difungsikan untuk menggambarkan dua hal yang bertentangan. Umumnya, majas ini dipakai dalam keseharian. Berikut adalah macam-macam dari majas pertentangan:
● Majas litotes
Majas litotes biasanya dipakai untuk mengecilkan kenyataan dengan maksud untuk merendahkan diri. Majas ini merupakan kebalikan dari majas hiperbola.
Contoh majas litotes:
Maaf, hanya makanan sederhana ini yang bisa aku hidangkan.
Jika ada waktu, silakan mampir ke gubuk tempat tinggalku.
● Majas paradoks
Majas paradoks biasanya memakai bahasa kiasan untuk membandingkan sesuatu yang berkebalikan.
Contoh majas paradoks:
Sawah itu tetap subur meski kemarau sedang melanda daerah tersebut.
Dina selalu merasa kesepian meskipun tinggal di tengah keramaian kota.
● Majas oksimoron
Ada pula oksimoron, yakni dipakai untuk menempatkan dua hal berlawanan dalam sebuah kalimat.
Contoh majas oksimoron:
Hal yang tetap dalam dunia adalah perubahan.
Pria tersebut telah merasakan pahit manisnya kehidupan.
● Majas antitesis
Terakhir ialah majas antitesis yang memakai kata-kata berlawanan untuk mengungkapkan suatu yang bertentangan.
Contoh majas antitesis:
Dia bekerja siang malam untuk membahagiakan keluarganya.
Hidup dan mati manusia hanya Tuhan yang menentukan.
3. Majas Penegasan
Ilustrasi orang menulis (detik)
Majas penegasan merupakan jenis yang gaya bahasanya dipakai untuk mempertegas suatu hal dalam sebuah kalimat yang disampaikan. Berikut adalah macam-macam dari majas penegasan:
● Majas retorika
Majas retorika merupakan jenis yang berbentuk kalimat tanya tetapi tidak memerlukan jawaban karena hanya digunakan sebagai penegasan saja.
Contoh majas retorika:
Siapa yang tidak senang ketika tim yang dibelanya menang?
Siapa yang tidak ingin hidup bergelimang harta?
● Majas pararima
Majas satu ini biasanya memakai pengulangan konsonan awal dan akhir dengan kata sifat yang berlainan.
Contoh majas pararima:
Pelaku tawuran lari kocar-kacir dikejar polisi.
Dadaku bergetar-getar mendengar suara petir.
● Majas aliterasi
Aliterasi merupakan jenis majas yang memakai pengulangan huruf konsonan di awal kata untuk memberikan penegasan dalam kalimat tersebut.
Contoh majas aliterasi:
Lintasi laut, lewati lembah.
Sudahi sedihmu, kembangkan senyummu.
● Majas antiklimaks
Merupakan majas yang menyatakan lebih dari dua hal secara berturut-turut tapi secara menurun.
Contoh majas antiklimaks:
Jangankan jutaan rupiah, ratusan ribu, atau puluhan ribu; seribu rupiah pun ia enggan memberi.
Perlombaan ini diikuti oleh peserta level profesional hingga amatir.
4. Majas Sindiran
Terakhir adalah majas sindiran yang berisikan kiasan untuk menyindir atau mengkritik sesuatu dengan halus. Berikut adalah beberapa macamnya:
● Majas ironi
Memakai gaya bahasa dengan bentuk sindiran yang bertentangan dengan fakta sebenarnya.
Contoh majas ironi:
Istriku pandai memasak, sampai aku tidak ingin mencicipinya lagi.
Suasana di kota sangat dingin hingga membuatku berkeringat sebesar bulir jagung.
● Majas sinisme
Merupakan jenis majas untuk mencemooh sesuatu secara tidak langsung.
Contoh majas sinisme:
Bukankah kamu sudah pintar, mengapa harus terus bertanya kepadaku?
Kau harusnya sadar, orang tuamu kerja banting tulang tapi kau hanya bermalas-malasan.
● Majas satire
Jenis gabungan dari ironi maupun sarkasme yang diungkapkan dengan parodi.
Contoh majas satire:
Tumben sekali kau berpikiran secerdas itu, apa jangan-jangan kau salah minum obat?
Lahap sekali makanmu, sudah berapa hari kau tak makan?
● Majas sarkasme
Majas ini memakai kata-kata negatif dan sedikit kasar yang seringkali diungkapkan secara terang-terangan.
Contoh majas sarkasme:
Memang dasar otak udang, soal sederhana itu saja kamu tak bisa menyelesaikannya.
Tak usahlah kau terus menyanyi, suaramu itu sangat sumbang hingga telingaku sakit dibuatnya.
Oke, itu dia guys penjelasan soal jenis-jenis majas serta contoh penggunaannya. Semoga bermanfaat!
Ilustrasi orang menulis (detik)