Mantan pembantu rumah ibu Eny akhirnya menceritakan apa yang terjadi selama beberapa tahun lalu sehingga membuat ibu Eny dan Tiko hidup miskin dan terpuruk.
Kini, kondisi ibu Eny memprihatinkan. Dirinya mengalami gangguan kejiwaan setelah berpisah dengan sang suami, Herman Moedji satu dekade lalu.
Sejak itulah ibu Eny dan anaknya, Tiko, dibiarkan hidup begitu saja. Mereka berdua tinggal di rumahnya yang kini terbengkalai hingga tumbuhan menjalar di sekitar rumahnya.
Walaupun kehidupannya benar-benar berubah dan menderita, Tiko tetap menjalaninya dengan ikhlas. Meskipun ia harus menangis setiap malam lantaran hidup tanpa listrik dan air.
Sejak belia, Tiko ditinggal oleh ayahnya ketika dirinya dulu hidup kaya raya. Namun setelah kejadian itu, kehidupannya berbalik seratus delapan puluh derajat.
Kini, Tiko tak lagi tinggal di rumah mewahnya dan hanya tidur di pos security karena rumahnya masih dalam proses pembersihan oleh warga dan damkar.
Mantan ART-nya pun angkat bicara mengenai kehidupan Tiko dan keluarganya dulu yang bergelimang harta.
Ibu Eny dan suaminya dulu merupakan rekan kerja di Departemen Keuangan.
“Saya pernah kerja di sini, tahu Tiko dari kecil, si ibu kan dulu kaya raya banget,” kata Mamas dikutip dari YouTube DenDenny, Minggu (8/1/2023).
“Baik, ramah, suka berbagi juga kalau sama saya, bapak itu juga dulu masih ada di sini,” lanjutnya.
Mamas menjelaskan sifat ibu Eny dulu begitu ramah sebelum mengidap gangguan kejiwaan. Dan kini, ia mengalami depresi berat setelah kepergian suaminya.
Kehidupan Tiko dan Ibu Eny yang terpuruk setelah ditinggalkan oleh sang ayah, Herman Moedji (suara)
Mamas juga mengungkapkan jika Herman Moedji melakukan hal yang tak pantas terhadap keluarganya, hingga membawa berbagai perabotan mewah di rumahnya.
"Humble sih, sama tetangga dan orang komplek juga diiniin banget ibu. Karena kalau ada acara itu pasti wah banget. Pendiamnya itu karena keadaan jadi begini mungkin ya. Ditinggal bapak kan, perabotannya kan dibawa yang bagus-bagus saya dulu lihat," ujar Mamas.
Walaupun samar- samar Tiko masih mengingat dulu sempat merasakan hidup berkecukupan dan tidak kekurangan harta sedikitpun.
"Terus terang kalau dibilang dulu mereka hidup enak ya, walaupun samar-samar ingatannya karena masih kecil, tapi sebagian memori ingat. Profesinya mereka dulu rekanan di Departemen Keuangan, sebagai rekanan," ujar Tiko.
"Papa sebagai?" tanya Irfan Harkim.
"Sama dengan mama, mereka itu teman satu kantor, satu divisi, satu rekan," kata Tiko.
Sosok Herman Moedji, mantan suami Ibu Eny (kompas)