Ini Lho Bedanya Sumpit dari China, Jepang, dan Korea

Sumpit, keliatannya ya emang cuman sumpit aja sih. Padahal, sumpit dari China, Jepang, dan Korea tuh ada bedanya. Simak deh.

Negara-negara di Asia Timur punya kebiasaan makan menggunakan alat makan berupa sumpit. Sumpit di sana digunakan untuk kegiatan makan sehari-hari seperti mi, lauk pauknya, hingga nasi sekalipun.

Ternyata, sumpit dari beberapa negara, terutama Jepang, China, dan Korea punya perbedaan lho. Ada ciri khasnya masing-masing. Nah, kalian tau gak nih bedanya?

Kalian pasti keliru kalo kalian pikir sama aja. Biar jelas, simak dulu nih perbedaan sumpit antara China, Jepang, dan Korea sebagaimana dikutip dari laman Liputan6.com.

Sumpit China

Sumpit buatan China punya bentuk yang lebih panjang. Ujungnya gak dibikin lancip atau runcing. Desain sumpit yang demikian bisa menjelaskan karakteristik masyarakat yang terbiasa menggunakannya gengs.

Jadi, sejak dulu, masyarakat Tiongkok emang suka membagi-bagikan makanan. Kebiasaan ini bahkan sudah ada sejak abad ke-10.

Sejarawan dan pengarang buku "Chopstick: A Cultural and Culinary History" Edward Wang menjelaskan bahwa awal mula kebiasaan untuk membagikan makanan di China terjadi ketika meja dan kursi diperkenalkan dari Barat dan Asia Tengah.

Sumpit China yang merah warnanya (olahangeul.altervista.org)

Menurut Wang, secara bertahap masyarakat China jadi terbiasa duduk di kursi dan meja saat makan.

Nah, sumpit dibuat panjang agar setiap orang bisa menjangkau makanan yang jauh saat makan bersama. Selain itu, sumpit yang panjang bisa mencegah seseorang merasakan sensasi 'terbakar' ketika memakan makanan panas. Termasuk saat proses memasak.

Sumpit China yang begini gengs (personalitytutor.com)

Sumpit Jepang

Di Jepang, sumpitnya lebih pendek dari China. Ujungnya pun dibuat runcing, dan sumpit model itu khas Jepang banget.

Ujung yang dibuat runcing didesain untuk memudahkan penggunanya menyantap hidangan seperti ikan. Bentuk runcing juga memudahkan seseorang untuk mengambil duri atau tulang ikan.

Sumpit Jepang memang pendek karena orang Jepang tidak membagi-bagikan makanannya saat makan bersama. Makan bersama buat orang Jepang berarti personal, udah ada porsinya sendiri-sendiri.

Sumpit Jepang ujungnya lancip (ru.pngtree.com)

Wang kembali menjelaskan, orang-orang Jepang percaya ketika makan menggunakan sumpit, bibir seseorang akan tersentuh dengan sumpit. Maka bagian dari diri kita terikat pada sumpit. Maka dari itu, setiap anggota keluarga di Jepang punya sumpit masing-masing untuk menyantap makanan.

Di samping itu, saat jaman perang dulu, para pria, entah suami atau ayah akan pergi berperang. Keluarga yang ditinggalkan pasti akan merindukannya. Demikian, sumpit mereka akan dikeluarkan saat makan di rumah.

Kalo ujungnya runcing, jadi lebih gampang makan ikan (betablog.org)

Sumpit Korea

Sumpit dari Korea beda lagi gengs. Sumpit Korea umumnya terbuat dari logam atau perak. Orang Korea lebih inovatif lagi dari sekadar urusan sumpit yang panjang atau pendek.

Menurut Wang, sumpit khas Korea yang terbuat dari logam itu bisa digunakan untuk mendeteksi kandungan racun arsenik pada makanan. Sejak dulu, masyarakat Korea lebih waspada terhadap ancaman yang datang dari musuh. Maka mereka menggunakan logam untuk alat makan mereka.

Sumpit Korea biasanya dibuat dari logam (mylifeunit.com)

Selain sebagai pendeteksi racun dalam makanan, sumpit yang dibuat dari logam digunakan pula sebagai simbol kelas sosial.

Logam yang digunakan sebagai bahan baku sumpit bisa bertahan lebih lama. Dan ini akan menghemat bahan baku pembuatan sumpit.

Jadi sekarang udah tau belom perbedaannya. Mereka hormat banget sama budaya dan makanan, kalian perlu tiru kebiasaan ini nih.

Sumpitnya orang Korea mah beda (animoapps.com)