5 Pahlawan Perempuan yang Sosoknya Pernah Diabadikan di Uang Rupiah

Ada beberapa pahlawan perempuan yang sosoknya pernah diabadikan di lembaran uang rupiah. Siapa saja?

Indonesia memiliki beberapa pahlawan perempuan yang menunjukkan perjuangan luar biasa untuk meraih kemerdekaan. Layaknya tokoh yang berjuang untuk Indonesia, mereka juga mendapat pengakuan sebagai pahlawan nasional. Sosok mereka diabadikan dengan berbagai cara, mulai dari nama jalan hingga infrastruktur, seperti tempat ibadah, bandara, dan lain-lain.

Lalu pernahkah kamu memperhatikan gambar di uang rupiah? Penghargaan kepada pahlawan perempuan juga ditunjukkan lewat penggunaan mata uang rupiah. bukan hanya pahlawan laki-laki saja, akan tetapi ada juga beberapa sosok pahlawan perempuan di uang rupiah. Siapa saja mereka? Yuk simak informasi berikut:

1. R.A. Kartini

Pahlawan perempuan pertama yang diabadikan dalam uang rupiah adalah R.A. Kartini. R.A Kartini berperan dalam kemajuan kaum perempuan sehingga banyak perempuan bisa menggapai pendidikan hingga saat ini. Dia dianggap sebagao tokoh penggerak keseteraan gender di Indonesia, terutama berkaitan dengan hak untuk mendapatkan pengajaran yang layak.

Kartini muncul di uang pecahan Rp5 pada 1953 yang merupakan uang rupiah seri tokoh dan kebudayaan. Seri tokoh dan kebudayaan ini adalah seri uang yang pertama kali dicetak oleh Bank Indonesia (BI). Setelah itu gambar Kartini kembali muncul di bagian depan uang kertas nominal Rp10.000 emisi 1985.

Pahlawan Perempuan di Uang Rupiah (via Kompaspedia)

2. Cut Nyak Dhien 

Cut Nyak Dhien adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Cut Nyak Dhien tak gentar mengusir penjajah dari tanah kelahirannya selama 32 tahun. Perjuangannya menjadi simbol keperkasaan dan kepemimpinan yang tangguh. Hingga akhirnya dia meninggal dunia di Sumedang pada 6 November 1908. Cut Nyak Dhien pernah muncul sekali di gambar depan uang kertas Rp10.000 pada 1998.

Pahlawan Perempuan di Uang Rupiah (via Medium)

3. Cut Meutia

Seperti Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia merupakan salah satu pejuang wanita dari Aceh. Dia adalah tokoh yang ikut berjuang melawan Belanda, hingga akhirnya gugur akibat tiga butir peluru penjajah yang bersarang di tubuhnya pada 24 Oktober 1910.

Gambar Cut Meutia pertama kali digunakan pada emisi 1992 dalam nominal Rp1000 dan Rp5000, sebagai watermark. Kemudian, gambarnya muncul lagi sebagai watermark dalam uang nominal yang sama pada 2000, 2001, dan 2016. Lalu pada 2016, wajahnya muncul sebagai gambar depan uang kertas nominal Rp1000. Lalu yang terbaru, wajahnya muncul di uang baru 2022 untuk pecahan Rp 1.000.

Pahlawan Perempuan di Uang Rupiah (via Gramedia)

4. Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu merupakan pahlawan perempuan yang berasal dari Ambon, Maluku. Karena keberaniannya, membuat sosok Martha Christina Tiahahu dijuluki sebagai Srikandi dari Tanah Maluku. Bersama Pattimura, ia terlibat dalam Perang Saparua di Ambon pada tahun 1817. 

Sayangnya, perjuangannya terhenti saat dirinya ditangkap dan dipekerjakan secara paksa di perkebunan kopi. Setelahnya, kondisi kesehatannya terus memburuk, hingga akhirnya meninggal dunia 2 Januari 1818. Martha Christina Tiahahu pernah diabadikan dalam uang nominal Rp5000 emisi 1985 sebagai tanda air.

Pahlawan Perempuan di Uang Rupiah (via Wikipedia)

5. Dewi Sartika

Selain R.A Kartini, Raden Dewi Sartika juga dikenal sebagai salah satu pelopor pendidikan untuk perempuan di Indonesia. Dia mendirikan institusi pendidikan untuk meningkatkan martabat perempuan. 

Dia lahir pada 4 Desember 1884 dan meninggal dunia pada 11 September 1947 setelah berhasil meningkatkan taraf pendidikan perempuan Indonesia. Atas jasanya, Dewi Sartika pernah diabadikan dalam uang rupiah. Dewi Sartika muncul pada nominal Rp5000 emisi 1982 sebagai watermark atau tanda air. 

Itulah 5 sosok pahlawan perempuan di uang rupiah. Jasanya yang luar biasa kepada kaum perempuan Indonesia membawa perubahan yang bisa kita semua rasakan hingga sekarang.

5 Pahlawan Perempuan di Uang Rupiah (via Nasional Tempo)