Ban pesawat terbang adalah elemen penting di dalam alat transportasi udara tersebut. Sebab ban digunakan ketika pesawat berjalan jelang take off dan setelah mendarat atau landing di darat. Kekuatan roda ban pesawat memang luar biasa. Sebab ban bisa menahan berat pesawat yang rata-rata 280 ton hingga 560 ton.
Ban pesawat terdiri dari beberapa bagian, yakni 3 roda, dua roda utama dan roda ketiga yang bisa berada di depan atau belakang pesawat. Ban pesawat yang memakai roda belakang disebut conventional wheel. Jika roda pesawat ada di bagian depan pesawat disebut nose wheel, dan rancangannya disebut tricycle gear.
Setiap model pesawat memiliki jumlah ban yang berbeda-beda. Misalnya pesawat jenis Airbus ada yang memiliki 5, 7 , bahkan 17 roda. Sementara pesawat tipe Boeing memiliki jumlah roda juga yang berbeda-beda seperti 5,7, dan 9 roda. Lalu apa yang membuat ban pesawat bisa menahan berat pesawat?
Setiap mendarat ban pesawat akan mengalami benturan dengan landasan pacu di bandara. Ban pesawat memiliki ukuran diameter sekitar 114,3 sentimeter. Ban pesawat bisa kuat menahan benturan dalam kecepatan tinggi dan bobot pesawat karena ban terbuat dari senyawa karet sintetis yang digabungkan dengan tulangan baja, alumunium, nilon, dan kain aramid.
Mengutip dari Grid, perusahaan pembuatan ban terkenal Goodyear menjelaskan bahwa ban pesawat dipompa dua kali lebih besar dibandingkan ban truk dan enam kali lebih besar dibandingkan ban mobil. Karena semakin tinggi tekanan dalam ban, ban menjadi keras dan kuat sehingga bisa menahan berat pesawat dan benturan saat pesawat mendarat.
Lalu yang juga penting dalam proses pengisian udara dalam ban pesawat adalah dengan menggunakan nitrogen. Nitrogen merupakan gas inert yang tidak mengalami reaksi kimia dalam kondisi tertentu. Jika dalam suhu atau tekanan tinggi, nitrogen tidak akan mengalami perubahan yang bisa mempengaruhi kondisi ban pesawat.
Rahasia Ban Pesawat Terbang Selalu Kuat dan Jarang Bocor, Padahal Menahan Bobot Ratusan Ton (Phinemo.com)
Saat menjalani proses pembuatan di pabrik, ban pesawat juga melewatkan beberapa proses pemeriksaan yakni untuk mengecek kecepatan, tekanan, dan ketahanan untuk menahan berat pesawat yang besar. Ban pesawat memiliki pola melingkar yang cekung untuk menyingkirkan air. Makanya ketika pesawat berjalan di landasan basah, ban pesawat tetap berfungsi normal.
Jika ban pesawat mengalami masalah, proses untuk penggantian ban cukup lama memakan waktu. Minimal teknisi pesawat akan membutuhkan waktu dua jam karena prosesnya cukup rumit. Salah satu pesawat yang pernah diberitakan mengganti ban adalah Citilink yang baru saja mendarat di Kota Sampit dari Surabaya.
Salah satu ban pesawat mengalami kebocoran. Menurut laporan Radar Sampit, pesawat Citilink type ATR 72 600 membawa 43 penumpang dari Surabaya-Sampit dan mendarat dengan mulus. Namun, ketika dijadwalkan terbang, kru maskapai penerbangan menyadari ada sobekan kecil pada bagian ban di bawah sayap kiri. Terpaksa harus menunda keberangkatan selama dua jam. Meski kebocoran ban pesawat tidak terlalu parah dan pesawat masih bisa terbang, teknisi tetap melakukan perbaikan untuk menjamin keselamatan penumpang menuju tempat tujuan.
Rahasia Ban Pesawat Terbang Selalu Kuat dan Jarang Bocor, Padahal Menahan Bobot Ratusan Ton (Okezone Travel)