Food and Drugs Administration (FDA) atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat belum lama ini memberikan persetujuan terhadap perdagangan pakaian dalam bernama Lorals.
Brand ini diklaim bisa mencegah penyakit infeksi menular seksual atau disingkat IMS. dengan menggunakan bahan tipis dan elastis, Lorals menjadi brand pakaian dalam yang memiliki perlindungan saat penggunanya melakukan seks oral, vaginal dan anal.
Dari laporan The New York Tims, Lorals merupakan perusahaan asal Los Angeles yang mendapatkan persetujuan FDA setelah 4 tahun melakukan pengajuan izin yang dilakukan oleh CEO Lorals, Melanie Cristol.
Pakaian dalam brand ini diketahui terbuat dari bahan lateks yang sangat tips dan halus layaknya sutra.
Menurut situs resmi Lorals, mereka menawarkan berbagai sensasi saat melakukan seks oral atau tanpa kontan antar kulit sehingg jauh lebih aman terhindar dari IMS.
Namun, FDA sendiri tidak melakukan uji kelayakan produk, evaluasi ketebalan dan kekuatan produk.
Amerika Serikat merilis produk pakaian dalam Lorals yang memiliki aroma vanila (dailymail.co.uk)
"Kami harus memenuhi persyaratan fisik seperti dimensi, ketebalan, elastisitas, kekuatan, dan cela, "kata Cristoll kepada The New York Times.
"Kemudian harus diuji kompatibilitasnya dengan tubuh manusia. Jadi kami menjalankan uji toksisitas, uji iritasi, dan uji kepekaan," pungkasnya.
Hal menarik dari produk ini ialah adanya aroma vanilla yang manis. Jennifer Gunter, seorang ginekolog asal Kanada menjelaskan jika aroma vanila sebenarnya tidaklah penting dalam produk tersebut.
Alasannya, tambahan aroma vanilla hanya akan mempertahankan pandangan negatif dari aroma vagina wanita yang tak ideal yang sebetulnya tidaklah tepat.
"Ini bisa menjadi alternatif untuk penggunaan dental dam atau kondom yang dipotong," ungkap Gunter.
Amerika Serikat merilis produk pakaian dalam Lorals yang memiliki aroma vanila (dailymail.co.uk)