Pesta Halloween di Itaewon yang berlangsung pada 29 Oktober 2022, berakhir tragis. Sebanyak 156 orang tewas dan 198 orang lainnya yang didominasi anak muda mengalami luka serius karena berdesakan dan terinjak-injak dalam momen perayaan tersebut.
Tragedi Itaewon ini terjadi ketika orang-orang yang bersuka ria membanjiri gang-gang sempit di distrik kehidupan malam populer Itaewon untuk merayakan malam Halloween pertama setelah tiga tahun absen karena pandemi Covid-19.
Setelah kejadian itu, beberapa saksi mengungkap fakta kalau Kantor Polisi Yongsan sudah diberitahu berkali-kali tentang kepadatan yang terjadi di Itaewon. Ada sepuluh panggilan darurat dari warga yang menunjukkan kalau tragedi itu bisa dicegah.
Namun, polisi diduga lamban dalam bertindak hingga akhirnya ratusan nyawa melayang. Tindakan ini pun memicu kemarahan publik. Seiring dengan ini, sejumlah petugas polisi diperiksa terkait tudingan lalai dalam menangani laporan dari masyarakat.
Akan tetapi, seorang pejabat polisi Korea Selatan yang tengah diselidiki atas kasus tragedi Halloween di Itaewon ditemukan tewas di rumahnya di Seoul. Dia diduga bunuh diri setelah sempat menghubungi rekannya. Berikut 4 fakta kematian pejabat polisi tersebut.
Meninggal Dunia Di Rumah
Gang Sempit Yang Jadi Lokasi Tragedi Itaewon (Koreaboo)
Dilansir dari Koreaboo, pejabat polisi yang tidak disebutkan namanya, melaporkan tentang pejabat yang hanya diidentifikasi dengan nama keluarganya Jeong dan bertanggung jawab atas urusan intelijen di Kantor Polisi Yongsan yang meliputi Itaewon ditemukan tewas di rumahnya pada Jumat siang, 11 November 2022 sekitar pukul 12:45 waktu setempat.
Jasadnya Ditemukan Keluarga
Jeong ditemukan dalam keadaan tewas oleh seorang anggota keluarga di kediamannya di Gangbuk-gu, Seoul, Korea Selatan. Saat ditemukan, jasad petugas kepolisian berusia 55 tahun itu sudah dalam kondisi meregang nyawa. Pihak keluarga pun segera melaporkannya pada pihak berwajib.
Kirim Pesan Isyarat Bunuh Diri
Polisi yang memeriksa tempat kejadian berasumsi Jeong meninggal karena bunuh diri. Menurut laporan, tidak ada catatan bunuh diri di tempat kejadian. Namun sehari sebelum menghembuskan napas terakhirnya, dia sempat menelepon rekan-rekannya yang mengisyaratkan bunuh diri. Berdasarkan keadaan kematian Jeong, polisi kemungkinan besar akan menutup kasus tersebut.
Sempat Diskors
Ilustrasi Kepolisian Korea Selatan (Koreaboo)
Dua hari sebelum ditemukan meninggal tepatnya pada Rabu, 9 November 2022, Jeong sempat diskors setelah menghadapi tuduhan penyalahgunaan wewenang, penghancuran bukti, dan kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian.
Jeong memang tengah diperiksa karena diduga memerintahkan untuk menghapus catatan dari malam tragedi itu. Dia diduga berusaha untuk menutupi kelambanan Polisi Yongsan dengan menghapus laporan masyarakat berisi kekhawatiran tentang perayaan Halloween di Itaewon.
Hal ini terungkap setelah penyidik menggerebek Kantor Polisi Yongsan bersama dengan kantor pemadam kebakaran dan kantor otoritas lokal untuk mencari bukti yang dapat membuktikan kelalaian pejabat dalam menanggapi laporan krisis lonjakan massa malam itu.
Momen Penyidik Lakukan Penggeledahan Di Kantor Polisi Yongsan (Daily Mail)