Pernah mendengar kisah orangtua yang tega membunuh anaknya sendiri? Beberapa waktu lalu masyarakat Indonesia dihebohkan oleh peristiwa pembunuhan anak yang dilakukan oleh orangtuanya sendiri di Brebes, Jawa Tengah.
Pelaku mengaku bahwa ia membunuh anak-anaknya karena tak ingin buah hatinya hidup susah sepertinya. Nah, dalam dunia psikologi kejadian tersebut masuk dalam gangguan kesehatan mental Filicide.
Filicide adalah suatu istilah psikologi yang berarti pembunuhan terhadap buah hatinya sendiri yang karena beberapa faktor dan dalam keadaan sadar. Filicide termasuk kejahatan yang tidak terduga.
Pengidap Filicide pada mulanya akan menunjukkan beberapa gejala bahkan menceritakan rencananya pada beberapa orang. Namun seringnya, bukannya mendapatkan solusi untuk permasalahannya namun justru mendapatkan berbagai bentuk penghakiman dari keluarga dan masyarakat seperti dicap gila, kurang beribadah atau berdoa, dan sebagainya.
Filicide (via Beautynesia)
Padahal, filicide bisa dicegah dengan beberapa cara, di antaranya adalah memahami ilmu parenting dan pentingnya edukasi tentang pernikahan. Selain itu, edukasi bagi masyarakat sangat penting untuk tidak menganggap remeh peran ibu dan tidak menyepelekan penyakit mental.
Faktanya, selama ini masyarakat berperan dalam self-blaming pelaku ketika bersikap menghakimi atas perilaku yang ditunjukkan. Ditambah lagi, orang sekitar sering menyalahkan orangtua atas nasib buruk yang menimpa keluarga atau anak.
Felicide (via Indozone)
Itu tadi penjelasan tentang Filicide yang sedang banyak terjadi di masyarakat Indonesia. Ada berbagai latar belakang yang mendasari seseorang mengalami gangguan mental tersebut. Oleh karena itu, untuk menghindari kejadian tersebut kita perlu lebih aware lagi terhadap kesehatan mental agar tetap waras ketika sedang ada masalah.
Felicide (via Orami)