Gedung Bappelitbang Kota Bandung mengalami kebakaran hebat pada Senin pagi, 7 November 2022. Peristiwa ini tentu membuat seluruh karyawan panik. Terlebih, gedung yang berada di lingkungan Balai Kota Bandung ini sedang beroperasi dan terdapat banyak. Meski begitu, belum diketahui adakah korban jiwa dari kejadian ini.
Sementara itu, peristiwa kebakaran di gedung lembaga pemerintahan bukan kali ini terjadi. Ada beberapa peristiwa yang dialami gedung-gedung pemerintahan bahkan saat negara sedang mengusut kasus besar. Apa saja gedung pemerintahan yang terbakar itu? Berikut penjelasannya!
Gedung Balai Kota Bandung
Kebakaran hebat dialami gedung Bappelitbang Kota Bandung yang berada di lingkungan Balai Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jawa Barat pada Senin pagi, 7 November 2022. Gedung yang dulunya bekas Kantor DPRD Kota Bandung itu berjarak hanya sekitar 100 meteran dari Ruang Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Saksi menuturkan, api bermula dari lantai 2 yang diduga berasal dari pengelasan di atap. Dalam waktu singkat, api dengan cepat membesar dan membuat pegawai serta tamu yang berada di lingkungan Balai Kota Bandung berhamburan menyelamatkan diri.
Sebanyak 10 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan api. Saat berita ini diterbitkan, belum diketahui adanya korban jiwa dan berapa total kerugian yang diakibatkan oleh kejadian tersebut. Saat kebakaran terjadi, polisi sempat mengamankan pria berompi dan sedang menyelidikinya.
Gedung Balai Kota Bandung Kebakaran (detikcom)
Gedung Kejaksaan Agung
Pada Sabtu, 22 Agustus 2020, terjadi kebakaran hebat yang melalap habis gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Gedung yang terbakar adalah gedung utama di kompleks kantor Kejagung yang merupakan gedung heritage.
Kebakaran berlangsung selama hampir 11 jam dan baru berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan area gedung keesokan harinya. Api pertama kali terlihat dari lantai enam sekitar pukul 19.15 WIB yang merambat sampai ke lantai tiga gedung utama Kejaksaan Agung RI. Sedikitnya ada 17 mobil damkar diterjunkan ke lokasi.
Seiring dengan ini, sejumlah pihak mencurigai ada unsur kesengajaan di balik kebakaran tersebut guna menghilangkan barang bukti kasus buron Djoko Tjandra yang melibatkan jaksa Pinangki Sirna Malasari selaku Kepala Subbagian Pemantauan dan Evaluasi II pada Biro Perencanaan Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejagung.
Terkait kejadian ini, sebanyak 64 saksi dan 10 ahli diperiksa dalam proses penyidikan dan disimpulkan bahwa penyebab kebakaran Gedung Kejagung bukan karena hubungan arus pendek listrik, melainkan open flame atau nyala api terbuka. Ada 8 orang ditetapkan sebagai tersangka, di mana 5 diantaranya berprofesi sebagai kuli bangunan.
Ferdy Sambo, yang saat itu bertindak sebagai pemimpin dalam pengungkapan kasus kebakaran Kejagung ini menyatakan kebakaran terjadi karena kelalaian para kuli bangunan yang merokok di ruangan tempat mereka bekerja. Padahal, banyak material yang mudah terbakar seperti fraksi solar, tiner serta lem aibon di ruangan tersebut.
Gedung Kejagung Kebakaran (Tempo)
Gedung Bank Indonesia (BI)
Kebakaran di gedung Bank Indonesia (BI) terjadi pada 8 Desember 1997. Sebanyak 15 orang ditemukan tewas sekitar lima jam setelah api yang membakar lantai 23, 24 dan 25 gedung A BI. Sementara itu, seorang wanita hamil beserta enam orang lainnya berhasil diselamatkan pesawat helikopter polisi yang mendarat di helipad atap gedung.
Ketika itu, yang jadi sorotan adalah gedung belum memiliki Izin Penggunaan Bangunan (IPB), tapi sudah ditempati. Tapi tidak hanya itu saja, isu kebakaran ini sempat dikaitkan dengan skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Diduga dokumen-dokumen terkait BLBI terbakar dalam peristiwa tersebut. Akan tetapi Gubernur BI kala itu, Joseph Soedradjad Dwiwandono, membantahnya.
Gedung BI Kebakaran (detikcom)
Gedung BPKP
Gedung Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengalami kebakaran hebat pada 12 Oktober 2000. Sama seperti gedung BI, kebakaran gedung BPKP juga dikaitkan dengan kasus BLBI. Dilaporkan kebakaran ini bermula di lantai 3 sekitar pukul 14.20 WIB. Api berhasil dipadamkan sejam kemudian.
Kobaran api dikabarkan hanya menghanguskan sebagian ruangan dan isinya di lantai 3, salah satu ruangan yang hangus adalah ruang arsip Deputi VII bidang Khusus. Seorang karyawan yang enggan disebut namanya mengatakan sebelum kebakaran di lantai itu sempat tercium bau bahan bakar.
Terkait kejadian ini, aparat Polres Metro Jakarta Pusat memastikan kebakaran di Gedung BPKP karena unsur kesengajaan yang dilakukan karyawan BPKP Zainul Arifin (48) dengan menggunakan minyak tanah. Penyidik mendapat keterangan bahwa Zainul akan dipecat karena kerap melakukan pemerasan kepada orang-orang yang kasusnya tengah ditangani BPKP.
Gedung BPKP Kebakaran (Liputan6)
Gedung ESDM
Sebuah gudang penyimpanan di gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan MH Thamrin Nomor 18, Jakarta Pusat, terbakar pada 19 September 2014 pukul 19.10 WIB. Api berkobar di ruangan yang menyimpan barang elektronik dan lemari baru milik Kementerian ESDM sekitar 30 menit.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Polres Jakarta Pusat menyatakan ruang yang terbakar merupakan semipermanen berukuran 6x25 meter. Kebakaran ini terjadi beberapa hari setelah Menteri ESDM Jero Wacik ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus pemerasan di Kementerian ESDM pada 2 September 2014.
Gedung ESDM Kebakaran (Medcom.id)