Beberapa bulan lalu Indonesia dikejutkan dengan kejadian seorang ibu di Sulawesi Selatan yang membunuh anaknya menggunakan racun kemudian menggantung dirinya sendiri. Bukan hanya di Sulawesi selatan, banyak kita jumpai pemberitaan mengenai kejadian serupa. Tindakan ini dikenal dengan istilah filicide – suicide. Kenapa hal ini bisa terjadi? Berikut ulasannya!
Fenomena Apa Ini?
Perilaku pembunuhan anak oleh orang tua lalu kemudian diakhiri dengan mengakhiri nyawanya sendiri dikenal dengan istilah filicide-suicide. Hal ini bisa terjadi karena ibu dengan gangguan jiwa khususnya psikotik cenderung berpikir bahwa anaknya akan memiliki kehidupan yang sulit di masa depan. Kasih sayang begitu besar yang tidak pada tempatnya mengakibatkan ibu berpikir bahwa lebih baik anaknya mati daripada harus menghadapi dunia yang kejam.
Filicide–Suicide (via The Indian Express)
Faktor Pemicu Filicide-Suicide
Dalam kasus ibu yang membunuh anaknya sebelum bunuh diri (maternal filicide-suicide), ditemukan banyak faktor risiko terkait gangguan jiwa seperti gangguan psikotik, depresi, kecenderungan bunuh diri dan riwayat pelayanan kesehatan jiwa sebelumnya.
Selain itu, faktor psikososial berupa beban hidup serta himpitan ekonomi juga menjadi penyebab terjadinya aksi bunuh diri disertai pembunuhan di dalam keluarga. Sedikitnya 50 ribu orang per tahun atau 150 orang per hari di dunia melakukan tindak bunuh diri, akibat mengalami depresi. 40% pasien depresi memiliki ide bunuh diri, dan 15 persen di antaranya berhasil melakukan aksi bunuh diri.
Berdasarkan riset yang dilaksanakan di Amerika dan Kanada, terdapat sekitar 16% - 29% ibu dan 40-60% ayah melakukan filicide-suicide. Dalam kasus ayah, sekitar 65% juga melakukan membunuh seluruh keluarga, termasuk pasangannya (familicide), sementara dalam kasus ibu tidak ditemukan yang melakukan familicide.
Filicide–Suicide (via Ayo Surabaya)
Pencegahan
Lingkungan memiliki peran penting dalam membantu seseorang mengatasi depresi yang mengarah pada keinginan bunuh diri. Salah satunya dengan mendekati dan mengajak membicarakan beban yang dimiliki agar tidak tenggelam dalam masalahnya sendiri. Jangan menghakimi tindakan dan perilaku seseorang yang sudah mau mengungkapkan isi hatinya.
Peran pasangan juga sangat penting untuk mencegah kecenderungan bunuh diri. Perhatikan perubahan perilaku pasangan, misalnya menutup diri, kehilangan minat dan hobi, kebiasaan sehari-hari kalau biasanya bekerja jadi ogah-ogahan. Mulai didekati dan ditanya untuk membuka kesempatan penderita berbicara. Dan jangan lupa untuk meminta pertolongan yang diperlukan disaat yang tepat guna mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan.
Banyak faktor yang bisa membuat seseorang menjadi depresi kemudian melakukan perbuatan seperti filicide – suicide. Oleh karena itu, pentingnya menjaga kesehatan mental agar tidak melakukan hal tersebut. Jika kamu merasakan ada tanda-tanda depresi, beranilah berbicara dengan jujur kepada orang terdekat kamu yang bisa memahamimu.
Filicide–Suicide (via Alodokter)