Puncak gerhana bulan total akan terjadi di Indonesia pada Selasa (8/11) pukul 17.59.11 WIB. Mengutip Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan total adalah peristiwa cahaya matahari yang tidak sampai ke bulan akibat terhalang oleh bumi karena posisi matahari, bumi dan bulan berada sejajar.
Di Indonesia sendiri, momen langka ini dapat disaksikan di semua daerah kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu. Fenomena ini diartikan sebagai suatu kondisi yang memiliki arti tertentu untuk masyarakat Jawa.
Dikutip Warta Bromo, dalam cerita Batara Kala wanita hamil tidak boleh keluar rumah saat gerhana bulan terjadi. Hal ini dikhawatirkan jabang bayi yang masih di dalam kandungan akan memiliki bibir sumbing seperti bentuk gerhana.
Sebagai tolak bala, wanita hamil diharuskan membuat bubur berwarna merah dan putih. Bubur merah yang berarti keberanian dan kekuatan melawan keburukan dan kejahatan yang menimpa jabang bayi beserta sang ibu. Sementara, bubur putih melambangkan kesucian, kebersihan dan kepolosan jiwa sang bayi.
Selain bertujuan untuk menolak bala saat terjadi gerhana bulan total, pembuatan bubur merah putih ini juga untuk menolak datangnya penderitaan, baik berupa gagal panen, maupun datangnya wabah penyakit.
Gerhana Bulan Total Diprediksi Terjadi Pada 8 November 2022, Wanita Hamil Disarankan Nggak Keluar Rumah (Metropolitan.id)
Tak hanya itu, tradisi Jawa melarang wanita hamil keluar rumah karena meyakini saat gerhana bulan total akan datang buto ijo atau makhluk gaib raksasa. Buto ijo mengincar janin untuk dijadikan sebagai mangsanya.
Maka dari itu, selain membuat bubur merah putih, ibu hamil juga diharuskan membuat nasi liwet dengan beraneka macam lauk. Usai makan disajikan, akan digelar doa bersama di rumah ibu hamil tersebut untuk memohon keselamatan sang janin dan ibu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (Riska Nurul Fatimah)
Gerhana Bulan Total Diprediksi Terjadi Pada 8 November 2022, Wanita Hamil Disarankan Nggak Keluar Rumah (Facebook)