Di masa lampau, guci biasa digunakan sebagai wadah barang. Misalnya tempatmenyimpan emas dan benda berharga lainnya. Namun sekarang, tak banyak orang yang memakai guci untuk menyimpan sesuatu. Kebanyakan guci sekarang sih dipakai untuk koleksi.
Guci yang jadi tempat penyimpanan harta berharga itu banyak ditemukan di kasus-kasus penemuan harta karun. Misalnya seperti di Bogor dan Klaten. Guci yang ditemukan itu berasal dari periode peninggalan yang zaman dahulu.
# Harta Karun Guci yang Ditemukan Tak Sengaja
Salah satu penemuan harta karun guci sempat ramai beberapa tahun lalu di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten Jawa Tengah. Sebuah guci ditemukan tak sengaja oleh warga yang beraktivitas. Guci tersebut adalah peninggalan masa kerajaan hingga masa revolusi kemerdekaan.
Persisnya di tahun 1990, ditemukan puluhan kilogram perhiasan emas kuno oleh warga yang sedang beraktivitas. Sang penemu saat itu langsung memutuskan untuk melaporkan dan menyerahkan temuan empat guci berisi emas dan perak itu di balai desa.
"Setelah ditemukan kita laporkan ke balai desa. Kita ya takut nanti diusut pemerintah," ungkap salah seorang penemu, Surip (70).
Selain itu, di tahun 1999, tepatnya di Dusun Karanganyar, Kecamatan Jatinom, Klaten Jawa Tengah, ditemukan dua guci kuno oleh seorang bernama Harun Talla. Harun adalah seorang pembuat batu bata. Ia yang sedang menggali tanah untuk membuat bata tak sengaja menemukan dua guci besar dan kecil, meski tak ada isinya.
Penemuan guci berisi ribuan uang kuno (jeparahariini.com)
# Kiloan Emas dalam Emas Peninggalan Jepang
Di Cigombong, perbatasan Sukabumi-Bogor, Jawa Barat juga pernah ditemukan harta karun berupa kiloan emas yang juga tersimpan di dalam guci bawah tanah.
Emas dalam guci itu diduga adalah peninggalan Jepang, karena waktu itu sebelum tahun 1946, tentara Jepang sempat berada di kawasan Cigombong.
Guci peninggalan zaman kerajaan kuno (wowkeren.com)
Kejadian pada 1946, saat itu tentara dan penduduk menggali-gali lahan di sekitar bekas lokasi tentara Jepang, berharap mendapatkan senjata untuk melawan tentara Belanda,
"..Sersan Mayor Sidik bersama beberapa anggota polisi tentara dan rakyat menemukan sebuah guci besar. Setelah guci itu dibuka, mereka menemukan kaus kaki yang berisikan barang keras. Kaos kaki itu mereka buka satu persatu. Mereka kaget melihat isinya emas permata dan berlian yang sudah dicongkel-congkel gemerlapan," aku haji Priyatna Abdurrasyid: Dari Cilampeni ke New York (2001:102).
Nilai emas di Perkebunan Pondok Gede, Bogor total mencapai Rp6 miliar. Ada 7 kilogram emas dan 4 kilogram berlian yang ditemukan.
Harta karun itu kemudian dibawa ke Yogyakarta dan diserahkan kepada Bank Negara Indonesia (BNI-46). Direktur BNI-46 kala itu adalah Raden Mas Margono Djojohadikusumo, kakek dari Menteri Pertahanan RI saat ini.
Penemuan harta karun emas (obligasi.id)