Susu diketahui mengandung vitamin D dan kalsium. Tetapi bagi sebagian orang, susu malah menimbulkan permasalahan kulit, yaitu jerawat.
Lantas, apakah benar susu menimbulkan jerawat?
Sebenarnya, segala jenis makanan yang kita konsumsi tentu berpengaruh pada kondisi kulit, termasuk salah satunya konsumsi susu.
Dari hasil riset European Academy of Dermatology and Venereology (EADV) Congress di Madrid tahun 2019, dikutip dari Healthline, dijelaskan jika kandungan protein pada susu bisa berdampak pada genetik kulit sehingga menimbulkan inflamasi dan produksi minyak berlebih.
Sedangkan mengutip dari Huffpost, dr. Susan Massick, seorang profesor dermatologi di Ohio State University College of Medicine, menjelaskan jika respon pada masing-masing orang bisa berbeda. Ada yang mengkonsumsi susu setiap hari lalu menimbulkan jerawat karena kandungan hormon di dalam susu tersebut.
“Susu sapi memiliki banyak kandungan hormon, baik itu hormon alami seperti IGF-1 maupun hormon sintetis yang digunakan sebagian peternak sapi perah untuk meningkatkan produksi susu,” jelas dr. Massick.
Walau susu punya beberapa faktor yang menimbulkan jerawat, tapi tak semua makanan berbahan dasar susu menimbulkan efek yang sama.
Ilustrasi konsumsi susu (pexels.com)
Menurut studi, produk olahan susu seperti yogurt dan keju tidak berkorelasi dengan pertumbuhan jerawat. Sebab, kedua produk ini sudah melalui proses fermentasi sehingga kadar hormon IGF-1 sudah lebih rendah.
Kamu juga disarankan untuk mengkonsumsi susu nabati seperti susu almond atau susu kedelai.
Akan tetapi, berhenti mengkonsumsi susu secara total tidak benar-benar mengatasi jerawat. Kamu juga harus menghindari segala faktor lainnya seperti makanan tinggi gula dan lemak, polusi, skincare yang tepat, serta menjaga kebersihan kulit.
Sedangkan pemakaian skincare sendiri tak bisa dilihat secara instan. Butuh waktu setidaknya 6-10 minggu untuk tahu efeknya.
Ilustrasi wajah berjerawat (freepik.com)