Nasi Uduk yang Dijual Pada Malam Hari Rasanya Lebih Enak Dibanding Pagi Hari, Benarkah?

Nasi Uduk yang Dijual Pada Malam Hari Rasanya Lebih Enak Dibanding Pagi Hari, Benarkah?

Nasi uduk menjadi salah satu makanan yang cocok disantap pada pagi hari sebagai sarapan. Tapi saat ini banyak nasi uduk yang dijual pada malam hari. Nasi uduk sudah tidak lagi identik dengan menu sarapan tetapi menu makan malam. Kabarnya nasi uduk yang dijual pada malam hari rasanya lebih enak dibandingkan nasi uduk pagi hari.

Seorang warganet bernama Fajar menuliskan penjelasan di Quora. Ia sendiri pernah bertanya kepada salah seorang penjual nasi uduk langganannya di kawasan Jakarta Selatan, soal nasi uduk di malam hari lebih enak dibandingkan pagi hari.

“Menurut beliau (penjual nasi uduk-red) nasi uduk yang sudah terkena panasnya udara siang, aromanya sudah menguap, tidak seenak saat pagi hari. Aroma ini akan bertahan lebih lama jika nasi uduk disajikan malam hari yang hawa panas dari matahari sudah berkurang,” tulisnya.

Jadi menurut penjual nasi uduk itu salah satu faktor yang penting adalah soal sinar matahari dan panasnya udara yang ternyata mempengaruhi rasa dan aroma nasi uduk. Namun penjelasan ini masih harus dibedah kebenarannya karena banyak faktor yang membuat nasi uduk di pagi dan malam hari memiliki cita rasa yang enak.

Menurut sejarah dan asal-usulnya, nasi uduk ada kaitannya dengan beberapa suku yang ada di Indonesia mulai dari Melayu, Sunda, dan Jawa. Melansir dari Endeus TV, diperkirakan nasi uduk mulai dijadikan makanan di Indonesia antara abad ke-14 dan ke- 16. Saat itu Indonesia dijajah oleh bangsa Portugis. 

Saat masuk ke Batavia, orang Melayu dan Jawa membawa barang dagangan mereka. Konon salah satu makanan yang dibawa orang Melayu adalah nasi lemak sementara orang jawa membawa dagangan nasi gurih. Kedua jenis makanan itu memiliki kesamaan karena memadukan nasi putih dan lauk pauk yang dicampur.

Nasi Uduk yang Dijual Pada Malam Hari Rasanya Lebih Enak Dibanding Pagi Hari, Benarkah (Liputan6.com)

Nah kabarnya penamaan nasi uduk itu diambil dari bahasa Sunda. Uduk dalam bahasa Sunda berarti sesuatu yang bercampur menjadi satu. Oleh sebab itu penyajian nasi uduk memang sering dicampurkan dengan makanan atau lauk pauk lain agar rasanya semakin enak dan nikmat saat dimakan.

Selain pengertian dari bahasa Sunda, nama uduk sendiri diambil dari bahasa Betawi. Uduk artinya susah, karena pada zaman dulu nasi uduk hanya dijual di tempat-tempat tertentu saja, salah satunya di pasar kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebab hanya orang-orang miskin atau susah dalam segi perekonomian yang membeli nasi uduk.

Salah satu kawasan yang terkenal adalah Kebon Kacang, Makanya sejak dulu sampai sekarang, Nasi Uduk Kebon Kacang menjadi salah satu nasi uduk yang terkenal dan digemari masyarakat di kawasan Jakarta. Jika dulu nasi uduk identik dengan orang miskin, seiring perkembangan zaman, makanan ini dimakan oleh beragam lapisan masyarakat, karena banyak orang kaya juga yang senang makan nasi uduk.

NasI Uduk yang Dijual Pada Malam Hari Rasanya Lebih Enak Dibanding Pagi Hari, Benarkah (Grid.ID)