Luminor Hotel Pecenongan Gelar Talkshow dan Workshop Batik, Tentang Pentingnya Pelestarian Budaya Batik di Indonesia

Luminor Hotel Pecenongan Gelar Talkshow dan Workshop Batik, Tentang Pentingnya Pelestarian Budaya Batik di Indonesia.

Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, Luminor Hotel Pecenongan menyelenggarakan Talkshow dan Workshop membatik yang bertajuk “Lebih Dekat Mengenal Warisan Budaya” pada Kamis (6/10) di Ruang Pertemuan Juanda Luminor Hotel Pecenongan

Acara seru ini merupakan kolaborasi Luminor Hotel Pecenongan dengan Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Pusat. Ari Perdana selaku General Manager Luminor Hotel Pecenongan menjelaskan bahwa acara ini bertujuan mengenalkan dan melestarikan batik lebih dalam kepada masyarakat di tengah gempuran budaya luar negeri.

“Pada saat ini dimana batik itu tetap menjadi budaya Indonesia, dimana sekarang ini kalangan muda memilih influence-influence dari luar kebudayaan Indonesia. Jadi kita ingin memertahankan budaya batik ini sampai ke depan agar tetap eksis di Indonesia,” jelas Ari kepada Paragram.

Acara Talkshow & Workshop Membatik diawali dengan pembukaan dan sambutan oleh Shinta Nindyawati selaku Kepala Suku Disparekraf Jakarta Pusat. Menurut data Disparekraf, Shinta mengatakan saat ini jenis usaha batik mencapai 47.000 unit usaha dan telah menyerap tenaga kerja lebih dari 200.000 orang.  Dari sini dapat dilihat bahwa industri batik mengalami pencapaian yang sangat pesat.

“Semoga kita semua yang hadir di tempat ini bisa terlibat secara aktif dalam mengambil bagian dalam rangka pelestarian warisan budaya batik,” harapan Shinta Anindya. Rangkaian acara berikutnya ialah menonton Film The Royal Wedding Keraton Yogyakarta tahun 1920 disambung paparan sejarah dan filosofi Batik serta workshop membatik yang dipandu langsung oleh Ahmad Sartono selaku Ketua Sahabat Budaya Indonesia. 

Dalam sesinya, Ahmad memaparkan Batik Indonesia terinspirasi oleh berbagai simbol adat serta berbagai unsur kebudayaan sehingga memiliki nilai artistik yang sangat tinggi. Tingginya tingkat urgensi pelestarian Batik harus dilakukan dengan inovasi peningkatan kecintaan Batik kepada generasi muda.

“Inovasinya agar anak muda tertarik itu dari pihak media kerjasama mempromosikan, menggalakkan juga, ada woro-woro dan segala macam misalnya,” ujar Ahmad Sartono. Ia menilai acara yang diselenggarakan Luminor Hotel Pecenongan ini memiliki tujuan mulia yang dikerjakan bersama oleh berbagai elemen seperti bidang hospitality industry, pemerintah, penggiat budaya dan juga masyarakat.

Luminor Hotel Pecenongan Gelar Talkshow dan Workshop Batik, Tentang Pentingnya Pelestarian Budaya Batik di Indonesia (Paragram.id)

Selama acara berlangsung, terlihat audiens antusias menyerap materi yang diberikan pembicara. Apalagi saat sesi workshop membatik, para peserta acara sangat semangat menyalurkan kreatifitas dan hasrat seni di kain batik yang diberikan.

Ratna, salah satu peserta yang mengikuti Talkshow & Workshop Membatik mengungkapkan alasannya mengikuti acara ini karena memiliki passion di dunia seni. Wanita yang tergabung dalam komunitas lukis tersebut ingin mengulik filosofi Batik. 

“Sangat menarik acaranya. Saya dan teman-teman jadi tahu sebuah arti batik, karena bukan dari sebuah warna dan bukan asal bikin saja. Tetapi itu dibuat dengan filosofi yang panjang,” ucap Ratna mengakhiri percakapan. (Riska Nurul Fatimah)

Luminor Hotel Pecenongan Gelar Talkshow dan Workshop Batik, Tentang Pentingnya Pelestarian Budaya Batik di Indonesia (Paragram.id)