Pengguna media sosial dikejutkan dengan beredarnya foto yang memperlihatkan puluhan jenazah muncul ke permukaan tanah hingga kain kafan ikut menyumbul. Dikutip dari Indozone, peristiwa ini terjadi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut selama beberapa hari terakhir ini menyebabkan terjadinya tanah longsor. Awalnya ditandai dengan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada Minggu, 02 Oktober 2022 sampai Senin siang 03 Oktober 2022.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh BPDB kabupaten Tulungagung, longsor terjadi di dua titik, yakni di kecamatan Besuki yang menutup akses jalan ke terowongan Niama serta di Desa Ngrejo Kecamatan Tanggunggung, Tulungagung.
Longsor yang terjadi di Desa Ngrejo mengakibatkan satu rumah tertimbun material longsor. Tidak hanya itu, satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) mengalami kerusakan hingga membuat 30 makam yang ada di TPU tersebut rusak. Bahkan ada jenazah yang muncul dari permukaan tanah.
"Kejadiannya Senin kemarin, hari ini laporan yang kami terima, proses perbaikannya sudah dilakukan warga dan perangkat desa setempat," ujar Plt Camat Tanggunggunung, Heru Junianto. "Ada sekitar 30 makam yang rusak, ada yang sampai kelihatan bagian jenazahnya di permukaan tanah," sambungnya.
Pasca kejadian ini, pihak keluarga dan perangkat desa setempat melakukan pembersihan dan perbaikan makam. Mereka juga menguburkan kembali sejumlah jenazah yang sempat terlihat di permukaan tanah. Tidak hanya di Tulungagung, peristiwa serupa juga terjadi di TPU Sirnaraga, Bandung.
Kondisi Makam Di Tulungagung Yang Rusak Karena Tanah Longsor (Indozone)
Sebanyak 10 makam ambrol dan membuat kain kafan jenazah menyumbul dan terlihat jelas. Kondisi pemakaman itu sendiri persis berada di pinggir Sungai Cilimus. Peristiwa ini disebabkan hujan deras yang mengguyur kawasan Cicendo menyebabkan banjir. Derasnya air mengakibatkan tanggul sungai longsor.
"Ada 10 makam yang terdampak betul. Yang harus dipindahkan sebanyak tujuh makam. Tiga masih bisa diperbaiki," kata Kapolsek Cicendo Kompol H Sadewo dikutip dari detik Jabar sambil menjelaskan kalau tujuh makam itu diantaranya lima anak-anak dan dua orang dewasa.
Lebih lanjut, Sadewo mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas TPU Sirnaraga untuk melakukan proses pemindahan makam yang ambrol. Pihak TPU juga akan segera berkoordinasi dengan ahli waris dari tujuh makam yang akan dipindahkan itu.
Kain Kafan Menyumbul Setelah Tanggul Longsor (Detikcom)