Heboh Koleksi Merchandise Kpop Anak Dibakar Orangtua, Begini Dampak Psikologis Bagi Anak Menurut Ahli

Heboh Koleksi Merchandise Kpop Anak Dibakar Orangtua, Begini Dampak Psikologis Bagi Anak Menurut Ahli

Budaya Kpop sekarang sudah jadi budaya global yang digandrungi banyak anak muda. Tak jarang, banyak dari para remaja pecinta Kpop kemudian mengumpulkan merchandise dan album dari idola mereka.

Sayangnya, gak semua orangtua mendukung hobi anak mereka terhadap Kpop. Banyak juga yang bahkan terang-terangan menentang. Seperti kisah yang baru-baru ini viral tentang orangtua yang tega membakar koleksi merchandise Kpop anaknya.

# Orangtua di Malaysia Tega Bakar Koleksi Barang-Barang Kpop Milik Anaknya

Belum lama ini, viral sebuah video yang memperlihatkan orangtua asal Malaysia tega membakar koleksi merchandise Kpop anaknya. 

Video tersebut awalnya dibagikan lewat akun @cikatienn di TikTok. Namun kini, video tersebut telah diunggah ulang ke berbagai media sosial.

Koleksi merchandise Kpop (sukabumi.suara.com)

Dalam video berdurasi 1 menit 28 detik tersebut, tampak seorang anak menangis mendapati koleksi K-pop miliknya sudah tidak ada di meja. Ia kemudian diberi tahu bahwa koleksi yang dibelinya mahal itu sudah dibakar oleh orang tuanya.

Dibawalah kemudian gadis perempuan itu ke tempat pembakaran. Sambil tertunduk, gadis berjilbab putih itu berusaha mengumpulkan sisa-sisa koleksi yang kondisinya masih lumayan. Sayang, kebanyakan sudah jadi abu.

Video tersebut sontak menjadi viral hingga ditonton lebih dari 3 juta kali dan direspons ribuan orang.

Potongan video setelah merchandise Kpop dibakar orangtua (m.brilio.net)

# Perilaku Orangtua yang Tak Suportif Bisa Berdampak Buruk Bagi Anak

Menurut Education World, cara membakar koleksi anak justru bisa berdampak buruk terhadap pertumbuhan anak, terutama dalam hal psikologi.

Pasalnya, hobi disebut dapat mengembangkan manajemen waktu, rasa percaya diri, dan berkontribusi pada pendidikan holistik anak. Karena itu, orang tua yang melarang hobi disebut membuat prestasi akademis anak kurang meningkat.

Karena itu, sebaiknya orang tua menyediakan lingkungan yang progresif dan mendukung di rumah. Hal tersebut memungkinkan anak bisa mengambil keputusan tepat di masa depan. Adapun cara memelihara hobi anak di antaranya sebagai berikut.

1. Mengamati minat anak dan beri pilihan.

2. Beri ruang, lingkungan, dan peralatan pendukung.

3. Libatkan diri orangtua dalam aktivitas anak.

4. Suportif, jangan memaksa mereka ikut hobi orangtua.

5. Hargai pilihan dan rayakan pencapaian anak.

Momen-momen seorang anak sedih karena koleksi merchandise Kpop-nya dibakar orangtua (kpochart.net)