Keberuntungan itu hadir bukan semata-mata karena takdir. Semua yang menguntungkan bisa terjaring, utamanya lewat kebiasaan. Jika kebiasaanmu justru menjauhkan keberuntungan, artinya ada yang keliru. Tunggu, kamu sudah melakukan hal ini belum?
1. Punya banyak teman
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Richard Wiseman, orang yang merasa beruntung punya banyak teman dan waktu untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Menjaga relasi menurut partisipan penelitian penulis buku The Luck Factor, itu menguntungkan. Kesimpulannya, semakin banyak kenalan maka semakin terbuka jejaring keuntungan.
Seberapa minimnya perbincangan untuk menjalin relasi, itu berpengaruh besar bagi seseorang. Jadi, orang yang nggak care sama lingkungan sosialnya dan hanya punya sedikit teman merupakan orang yang kecil tingkat keberuntungannya.
2. Insting terasah
Peneliti dari Inggris menemukan sesuatu hal yang dapat dipercaya dan bereaksi dari tubuh. Misalnya seperti detak jantung dan keringat. Peneliti tersebut melibatkan partisipan untuk memainkan sebuah permainan. Permainan sengaja di desain tanpa strategi yang jelas dan terstruktur. Saat bermain, setiap partisipan mengenakan monitor detak jantung. Di penelitian ini menemukan bahwa perubahan detak jantung menggambarkan seberapa cepat seseorang mempelajari pola permainan dan pilihan terbaik.
3. Belajar dari segala kemungkinan
Uang koin punya dua sisi, ini mengilustrasikan kemungkinan keberuntungan. Max Gunther mengilustrasikan bahwa melemparkan koin sebanyak 1.024 kali akan mendapat kemungkinan 9 kali pada sisi kepala koin. Sedangkan jika melempar 32 kali, akan ada 4 kemungkinan mendapatkan sisi kepala. Penulis buku How to Get Lucky ini menyarankan pilih jalan yang pendek-pendek untuk mendapatkan keberuntungan lebih banyak. Ini adalah pilihan rasional, karena semakin panjang jalan yang dipilih, semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan keberuntungan.
Banyak teman {@naassomz1/unsplash.com)
4. Sesekali meninggalkan rutinitas dan menyambut hal yang tak diduga
Rutinitas memang sangat diperlukan. Tapi, sesekali tinggalkan rutinitas dan mulai membangun rutinitas baru. Misalnya, setiap weekend menghabiskan waktu di rumah untuk membaca buku. Coba tinggalkan rutinitas itu dan bepergian bertemu dengan orang. Bisa tetap sambil membaca kok. Hanya memang bertemu orang lain atau suasana lain bisa mendapatkan sesuatu yang tak terduga.
5. Selalu mencari sisi baik
Penyebutan lain dari kebiasaan ini adalah selalu berpikiran positif. Orang yang beruntung dan tidak bisa dibedakan dari cara mereka dalam menghadapi masalah. Berdasarkan penelitian Wiseman, orang yang beruntung membayangkan atau memikirkan hal yang nyata. Sedangkan yang tidak beruntung feeling guilty saat menghadapi kemalangan. Mau jadi yang beruntung? Maka berpikirlah tentang fakta terburuk yang mungkin bisa terjadi, bukan dengan menyalahkan diri sendiri.
Uang koin (@zisun_word/unsplash.com)
6. Mengungkapkan apa yang diinginkan
Mengutarakan keinginan atau keperluan yang nggak muluk-muluk itu penting. Keinginan dan keperluan yang membuka kerabat atau sahabat tertarik untuk terlibat. Menarik bukan? Seseorang dengan target yang punya target keinginan terlalu tinggi justru dihindari banyak orang. Lebih tepat untuk mengutarakannya secara bijak.
7. Melakukan tindakan yang paling baik
Setiap tindakan yang dilakukan itu pendukung kesan baik di hadapan orang lain atau atasan. Kuncinya, orang lain harus tahu tentang kemampuanmu. Pastikan juga bahwa orang lain nggak hanya tahu apa yang kamu inginkan tapi apa yang kamu lakukan untuk mendapatkannya.
Melihat pakai teleskop (@brunus/unsplash.com)