Apa kamu pernah mendengar tisane? Biasanya orang akan berpikir bahwa apapun yang diseduh menggunakan air panas adalah teh. Padahal istilah teh sendiri adalah minuman yang dihasilkan dari daun yang diambil dari pohon teh atau camellia sinensis.
Faktanya, walaupun sekilas terlihat mirip, tisane cukup berbeda dengan teh. Tisane terbuat dari berbagai bahan mulai dari daun, bunga, biji, akar, batang, kulit kayu, dan lain-lain, selain dari camelia sinensis. Kamu bahkan mungkin juga mengonsumsinya dalam kehidupan sehari-hari.
Tisane sendiri, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, bisa diartikan teh herbal, namun sebenarnya ada sedikit perbedaan. Herbal dalam bahasa Indonesia lebih mengarah ke jamu. Artinya rasanya kurang dapat dinikmati, karena tujuannya memang untuk pengobatan. Sedangkan Tisane, secara rasa lebih dapat dinikmati dan bisa juga digunakan untuk pengobatan.
Istilah tisane mulai dikenal lewat peristiwa Boston Tea Party. Saat itu, pemerintah Inggris menaikkan pajak teh di Amerika yang menjadikan harga teh sangat tinggi, sehingga masyarakat melakukan demo dengan membuang puluhan tong teh dari kapal ke dalam laut.
Tisane (via Ngobrolin)
Bagaimanapun tindakan itu pada dasarnya juga membuat mereka mereka kesulitan. Karenanya, masyarakat jadi memikirkan cara untuk mencari pengganti teh menggunakan daun, bunga, dan buah yang sudah dikeringkan untuk diseduh seperti halnya teh.
Sejauh ini, kita juga mengenal macam-maca tisane, berdasarkan bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan. Pasalnya, penggunaan daun, bunga, ranting, dan lain-lain dianggap memiliki khasiat dan hasi yang berbeda.
Tisane (via Livestrong)
Itulah informasi mengenai tisane. Setelah mengenal tisane, kamu bisa membuat campuran tisane dengan bunga, rempah, dan daun. Coba berbagai macam tisane untuk mengetahui jenis tisane favorit kamu. Jangan lupa, sesuaikan dengan keperluan tubuh, karena setiap bahan racikan tisane memiliki manfaat yang berbeda-beda. Selamat mencoba!
Tisane (via Pikiran Rakyat)