Media sosial di India mendadak dikejutkan dengan viralnya foto dan video yang memperlihatkan tiga orang pria dewasa diikat di pohon dengan menggunakan tali berwarna merah. Di sekelilingnya, terdapat sejumlah pria dengan seragam berwarna biru-biru.
Setelah ditelusuri, ternyata pelaku yang mengikat itu adalah puluhan siswa di Sekolah Pemukiman Suku Terjadwal di Dumka, negara bagian Jharkhand India. Sementara pria yang diikat adalah guru matematika (MTK) mereka sendiri bernama Suman Kumar dan seorang pegawai sekolah, Soneram Chaure.
Dilansir dari Oddity Central, insiden mengejutkan ini terjadi pada Senin, 5 September 2022. Hal ini didasari karena para siswa marah lantaran mendapat nilai jelek dalam ujian kelas 9 baru-baru ini. Dengan dalih ingin mendiskusikan nilai, mereka lantas mengikat guru dan petugas yang mengunggah nilai ke situs web sekolah itu ke pohon sebagai balas dendam.
Tidak hanya itu, para siswa yang mengelilingi ketiganya juga diduga memukuli gurunya tersebut. Tampak para siswa membawa tongkat kayu tebal. Walaupun insiden pemukulan itu tidak tertangkap kamera, tapi berdasarkan penyelidikan polisi ditemukan fakta bahwa para korban memang diserang secara fisik oleh para siswa yang marah.
Bahkan, salah satu dari mereka memberikan pernyataan dengan memakai perban di kepalanya, menunjukkan kalau mereka dipukul dengan tongkat pemukul. India Times melaporkan bahwa ada 11 siswa di kelas menerima nilai DD, yang setara dengan gagal. Hal ini yang akhirnya memicu kemarahan seluruh siswa.
“Para siswa memanggil kami dengan dalih mengadakan pertemuan dan mengatakan hasil mereka kurang,” kata Suman Kumar pada kantor berita ANI. “Itu terjadi karena nilai praktik mereka tidak dimasukkan dalam hasil. Itu harus dilakukan oleh kepala sekolah. Jadi kami tidak bisa mengambil langkah apa pun dalam hal ini,” sambungnya.
Guru MTK Diikat Di Pohon (India Times)
Akan tetapi, para siswa yang marah tidak mau mendengarkan penjelasan para korban dan tetap mengikat mereka ke pohon dan memukulinya. Polisi yang melakukan penyelidikan mengatakan setidaknya 200 siswa di Sekolah Pemukiman Suku Terjadwal terlibat dalam insiden tersebut.
Meskipun polisi sudah mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus ini, tapi pihak sekolah memutuskan untuk tidak membuat laporan terhadap siswa yang terlibat karena dinilai bisa dapat merusak karir siswanya. Awalnya para korban juga tidak ingin mengajukan pengaduan.
Tapi setelah masalah ini menjadi viral, guru MTK dan petugas sekolah itu akhirnya mengajukan pengaduan terhadap 11 yang menyerang mereka. Sampai saat ini, penyelidikan masing berlangsung dan belum diketahui jelas apa hukuman yang akan diterima para siswa.
Aksi Siswa Mengikat Gurunya (Zee News)