Uji kebohongan atau alat yang biasa disebut poligraf akan dilakukan terhadap tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Untuk tersangka Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf sebelumnya telah elakukan uji poligraf di hari Senin lalu.
Hal ini pun telah dibenarkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipum) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Andi Rian Djajadi.
“Iya betul uji poligraf'. Hari ini RR (Ricky Rizal) dan KM (Kuat Ma’ruf),” kata Andi saat dikonfirmasi melalui pesan instans di Jakarta, Senin malam.
Lalu, ujian berikutnya akan dijadwalkan per hari untuk dua orang. Uji serupa pun berlaku untuk Putri Candrawathi dan Irjen Pol. Ferdy Sambo.
“Iya terjadwal per hari dua orang,” kata Andi.
Penyidik menjadwalkan uji kebohongan dari hari Senin (5/9), Selasa (6/9), dan Rabu (7/9). Di samping itu, Susi sebagai salah satu saksi juga akan ikut diuji. Sedangkan untuk Bharada Richard Eliezer atau Bharada E sudah terlebih dahulu menjalani uji kebohongan.
“Jadwal (uji kebohongan) sampai hari Rabu. (Yang diuji) PC, saksi Susi, dan FS, sedangkan Bharada E sudah duluan (diuji),” kata Andi.
Uji kebohongan merupakan sebuah alat yang dipakai untuk mengetahui apakah seseorang tersebut bohong atau jujur.
“Untuk menguji tingkat kejujuran tersangka dalam memberikan keterangan,” kata Andi.
Andi juga menjelaskan bahwa upaya ini merupakan petunjuk untuk penyidik dalam menyelesaikan kasus pembunuhan Brigadir J, sekaligus melengkapi perkara supaya berkas dinyatakan lengkap sehingga bisa dibuktikan di persidangan.
“Iya (melengkapi berkas) sebagai bukti petunjuk,” kata Andi.
Berkas perkara kelima tersangka telah dilimpahkan tahap I ke Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Agung, namun Tim Jaksa Peneliti Kejagung menyatakan berkas belum lengkap (P-18) dan mengembalikan ke penyidik (P-19) untuk dilengkapi.
Ferdy Sambo dan tersangka lainnya akan diuji tes kebohongan atau poligraf (suara.com)