Uniknya Upacara Kasada, Ritual di Gunung Bromo untuk Menghalau Berbagai Malapetaka

Upacara Kasada dilakukan sebagi bentuk penghormatan terhadap Raden Kusuma, yang tak lain adalah putra bungsu Rara Anteng dan Jaka Seger, yang merupakan cikal bakal Suku Tengger.

Adayang sudah pernah ke Bromo? Bagi yang sudah pernahberwisata ke Gunung Bromo, mungkin saja pernah mendengar Yadnya Kasada atau yang lebih dikenal dengan upacara kasada. Ritualini dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Tengger sebagai tolak balak danmengusir malapetaka.

Menurutlegenda, upacara ini dilakukan sebagi bentuk penghormatan terhadap RadenKusuma, yang tak lain adalah putra bungsu Rara Anteng dan Jaka Seger. Di masalalu, sang anak telah dengan gagah berani mengorbankan diri agar Sang Dewa taklagi murka dan menurunkan bencana pada masyarakat. Nama Suku Tenggersendiri berasal dari singkatan nama Rara Anteng dan Jaka Seger.

Semua bermula dari keinginan Rara Anteng dan Jaka Seger yang ingin memiliki anak. Agar keinginan tersebut dipenuhi, Jaka Seger bahkan bersumpah bahwa dia akan mengorbankan salah satu anaknya pada Dewa jika keinginan tersebut dipenuhi. Ternyata, harapan itu terkabul dan pasangan itu dikaruniai 25 anak.

Sayangnya, kehadiran anak justru membuat Jaka Seger melalaikan sumpahnya pada Dewa. Tak mau anaknya menjadi tumbal, dia melupakan sumpahnya, sehingga membuat alam marah. Alhasil, bencana pun turun di kawasan mereka secara terus-menerus. 

Upacara Kasada (via Merdeka)

Anak-anak Rara Anteng dan Jaka Seger yang mengetahui sumpah ayahnya, tentu saja ketakutan dan tak mau dikorbankan pada Dewa. Hanya anak bungsu, Raden Kusuma, yang akhirnya merelakan dirinya dilarung di Kawah Bromo untuk menghalau tolak bala. Hal ini membuat kedua orangtuanya sedih, sehingga berjanji akan menggelar upacara penghormatan Kasada setiap tahun untuk sang anak bungsu. 

Meski demikian, upacara Kasada tentunya tidak memberikan tumbal berupa nyawa manusia. Masyarakat Tengger akan melemparkan hasil bumi dan hewan ternak ke kawah, namun kemudian diperebutkan oleh orang-orang yang hadir. Mengingat medannya cukup sulit, biasanya banyak orang yang membawa peralatan tertentu. 

Upacara Kasada (via Kompas)

Yadnya Kasada atau upacara Kasada Bromo masih berlangsung hingga saat ini, dan digelar setiap bulan Kasada hari ke-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger. Tertarik untuk pergi ke sana?

Upacara Kasada (via Kompas)