Viral Berita Seorang Ibu Minta MK Berikan Izin untuk Ganja Medis, Berikut Manfaat Ganja untuk Kesehatan yang Tak Banyak yang Tahu

Viral Berita Seorang Ibu Minta MK Berikan Izin untuk Ganja Medis, Berikut Manfaat Ganja untuk Kesehatan yang Tak Banyak yang Tahu

Belum lama ini, viral aksi seorang ibu bernama Santi yang membawa papan bertuliskan "Tolong anakku butuh ganja medis" di area Car Free Day Jakarta Minggu (26/6/2022) lalu.

Diketahui, anak Santi mengidap 'celebral palsy' yang merupakan gangguan pada otak yang membuat kelemahan dan menurunnya fungsi kerja otot. Itulah kenapa sang anak saat ini hanya bisa duduk di kursi roda.

Santi juga menyebutkan bahwa ia membutuhkan ganja medis atau CBD oil untuk digunakan untuk terapi.

Hari ini, ganja sedang dievaluasi kembali pada tingkat budaya dan hukum setelah dianggap sebagai zat ilegal selama beberapa dekade.

Penelitian terbaru melaporkan mayoritas orang Amerika mendukung legalisasi ganja untuk penggunaan medis atau rekreasi. Thailand belum lama ini juga sudah melegalkan penggunaan ganja. Dengan demikian, banyak negara bagian telah melegalkan ganja untuk tujuan medis dan rekreasi, atau keduanya.

Lantas, benarkah ganja punya manfaat medis untuk terapi cerebral palsy? Dan apa saja manfaat ganja untuk kesehatan?

Berikut ini penjelasannya!

# Manfaat Ganja untuk Kesehatan

Saat ini, ada dua versi sintetis ganja. Dokter meresepkannya untuk pengobatan epilepsi parah dan efek samping kemoterapi.

Daftar manfaat ganja berikut adalah beberapa yang paling sering dibahas dalam penelitian ilmiah

1. Manajemen nyeri

Thailand bagi-bagi ganja gratis (news.detik.com)

Cannabinoid dalam ganja dapat mengurangi rasa sakit dengan mengubah jalur persepsi rasa sakit di otak. Ini mungkin berguna untuk mengobati kondisi yang menyebabkan nyeri kronis, seperti:

- radang sendi

- fibromyalgia

- endometriosis

- migrain

- meminimalkan efek samping pengobatan kanker, seperti kehilangan nafsu makan.

Dalam beberapa kasus, mariyuana medis dilaporkan membantu menggantikan penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, yang dapat memiliki efek samping negatif.

2. Mengurangi peradangan

CBD dalam ganja dianggap membantu mengurangi peradangan. Secara teori, ini dapat bermanfaat bagi kondisi peradangan, seperti:

- Penyakit Crohn

- sindrom iritasi usus

- artritis reumatoid

Mengurangi peradangan dalam tubuh juga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

ganja linting (health.grid.id)

3. Gangguan neurologis dan mental

Karena efeknya pada sistem limbik, dokter terkadang meresepkan ganja untuk mengobati kondisi kesehatan neurologis dan mental, seperti:

- kecemasan

- epilepsi

- sklerosis ganda

- Penyakit Parkinson

- gangguan stres pascatrauma (PTSD)

- Sindrom Tourette

- masalah manajemen tidur

Efek relaksasi ganja dapat membantu memperbaiki gangguan tidur, seperti insomnia. Dan tidur yang lebih baik juga dapat terjadi ketika rasa sakit berkurang dari penggunaan ganja.

Sementara itu, menurut Spesialis Neurologi di Rumah Sakit Atma Jaya Jakarta, dr. Andre, SpN, menyampaikan penggunaan ganja di luar negeri biasanya ditujukan untuk penderita CP (celebral palsy) berat untuk mengurangi nyeri akibat kaku otot yang berlebihan. juga, untuk mengontrol kejang sering muncul pada penderita CP berat.

Selain itu, meskipun banyak manfaatnya, ganja tetap memiliki beberapa efek samping seperti: halusinasi, mulut kering, peningkatan nafsu makan, meningkatkan tekanan darah, dan sebagainya.

Semoga Indonesia kembali mempertimbangkan melegalkan ganja untuk keperluan medis.

ganja kering (kumparan.com)