Misteri Batu Bersejarah di Mojokerto, Tak Bisa Dicabut dengan Alat Berat Sekalipun

Misteri Batu Bersejarah di Mojokerto, Tak Bisa Dicabut dengan Alat Berat Sekalipun

Di Kabupaten Mojokerto, tepatnya di Kompleks Pendopo Agung Triwulan Dusun Ngelinguk, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Tersimpan sebuah batu yang memiliki nilai sejarah penting zaman Kerajaan Majapahit.

Tak hanya menyimpan sejarah penting, batu ini juga dianggap unik yang dianggap sakral karena tak memiliki ujung dan tertancap. Karena sakral dan bernilai sejarah, masyarakat setempat pun kemudian menjaga batu ini agar terjaga bentuknya. Masyarakat percaya bahwa batu itu ditancapkan oleh Gajah Mada dari Majapahit. Sosok yang terkenal memiliki kesaktian.

# Tak Bisa Dipindahkan Karena Sulit Dicabut

Batu ini memang tak berukuran besar. Namun anehnya, batu ini tak bisa dicabut sama sekali. Bahkan, alat berat pun tak sanggup mengangkat batu yang telah tertancap ini.

Dalam sebuah video di kanal YouTube asli Mojokerto, dijelaskan bagaimana masyarakat pernah berusaha mencabut batu tersebut namun gagal.

"Memang ini di luar nalar manusia, padahal batu kecil tapi sulit dicabut dengan alat berat," cerita dari narasi YouTube Asli Mojokerto, Kamis (2/6/2022)

Batu misterius di Mojokerto (inews.id)

# Cerita di Balik Batu Misterius di Mojokerto

Batu yang diniliai misterius itu berada di lingkungan Pendopo Agung Triwulan.

"Melawati pintu gerbang utama, kita akan disambut oleh patung Gajah Mada. Patung Gajah Mada ini diresmikan oleh komando pusat polisi militer tanggal 22 Juni 1986," katanya.

Selain itu, ada juga patung Raja Brawijaya yang dinaungi payung kerajaan. Dengan struktur bangun Pendopo Agung terlihat di latar belakang.

Batu peninggalan zama Kerajaan Majapahit di Mojokerto (inews.id)

Diceritakan, lingkungan Pendopo Agung tertutup dan sangat nyaman, sebagai tempat untuk istirahat atau tempat rekreasi bernuansa pendidikan. Terlihat dalam tayangan, memang ada batu (tonggak) yang kemiringannya sekitar 6 derajat.

Dipercaya oleh masyarakat sebagai pengait gajah dan kuda dari kendaraan Gajah Mada masa silam.

"Masih dalam kontek pendopo agung tepatnya di belakang pendopo, kita akan menjumpai tonggak yang menancap di tanah dengan kemiringan kurang lebih 60 derajat. Konon tonggak ini (batu) pernah di gunakan sebagai tonggak pengikat gajah dan kuda kendaraan Gajah Mada, menurut pengakuan warga sekitar kompleks pendopo agung," katanya.

Batu misterius yang tertancap dan tak bisa dicabut (inews.id)