Benarkah Tidur Di Lantai Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah? dr. Tirta Ungkap Fakta Mengejutkan

Penjelasan dr. Tirta terkait isu tidur di lantai bisa menyebabkan penyakit paru-paru basah atau pneumonia.

Beberapa masyarakat Indonesia masih percaya kalau sering tidur di lantai rumah atau ubin tanpa alas bisa menyebabkan penyakit paru-paru basah atau yang dalam istilah medis dikenal dengan penyakit pneumonia . Lantas benarkah demikian?

Pertanyaan ini pernah ditanggapi oleh dr. Tirta . Dokter nyentrik yang identik dengan gaya bicaranya yang ngegas ini mengungkapkan kalau kebiasaan itu tidak ada kaitannya. Dia menjelaskan kalau penyakit paru-paru basah disebabkan oleh infeksi.

“Paru-paru basah itu dinamakan pneumonia, terjadi karena infeksi. Lu mau tidur di ubin, di rumput kek, beton kek, aspal kek, kasur kek, itu enggak bisa paru-paru basah,” jelas dr. Tirta yang dikutip dari YouTube pribadinya yakni Tirta PengPengPeng.

Lebih lanjut, dokter Tirta menegaskan kalau tidur di lantasi bisa mengakibatkan pneumonia adalah mitos. Meski begitu, bukan berarti tidak ada risiko untuk orang yang suka tiduran di lantai. Dokter Tirta menjelaskan ada efek samping secara fisik yang bisa dirasakan orang yang terbiasa tidur di lantai.

“Cuman badannya enggak enak aja karena kan pegel-pegel. Saya tidur di ubin biasa-biasa aja, jadi itu mitos. Sama kayak naik motor bisa paru-paru basah, itu juga enggak benar,” tandas dokter bernama asli Tirta Mandira Hudhi ini.

Foto: dr. Tirta (Tirta PengPengPeng)

Dikutip dari laman Popmama, ada beberapa gejala paru-paru basah yang bisa dikenali secara umum. Tanda yang sering dialami adalah flu berkepanjangan apalagi disertai dengan dahak sampai kemerahan atau berdarah, sebaiknya jangan disepelekan.

Tanda lainnya adalah nyeri dada yang bertambah parah ketika batuk, napas berat atau sesak bahkan saat istirahat, demam, menggigil, sering berkeringat, kehilangan nafsu makan, kelelahan atau terlihat tidak berenergi, jantung berdebar, mual, muntah sampai diare.

Foto: Ilustrasi Pneumonia (Merdeka.com)